Penyakit Radang pada Kulit (Dermatitis) Mulai Serang Warga di Pengungsian Terminal KM. 6

Hallobanua.com, Banjarmasin – Sejak banjir merendam sejumlah kawasan di pemukiman warga, Terminal di KM. 6 Banjarmasin dijadikan tempat pengungsian bagi warga terdampak banjir. Hingga sampai saat ini, ratusan warga yang mengungsi disana, sudah mulai merasakan dan mengeluhkan penyakit kulit.

Mama Yandra salah seorang pengungsi mengaku sejak sementara waktu tinggal disana, mulai mengeluhkan penyakit dermatitis (peradangan pada kulit).

"Iya sudah mulai ada belancat dan gatal gatal dikaki, tapi diberi obat oles juga," ujarnya saat ditemui hallobanua.com, Kamis (21/1/21).

Senada juga dialami Yuli, seorang pengungsi di Terminal KM. 6 itu juga mengaku terserang demam ditempat pengungsian karena dirinya sempat terluka. 

"Kemarin terinjak beling, jadi setiap malam menahan rasa sakitnya sampai demam," ujarnya.

Untuk membantu mengobati keluhan warga di pengungsian itu, Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, sudah memberikan pelayanan berupa pemeriksaan dan pemberian obat-obatan.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin, Bandiyah Marifah mengatakan, memang beberapa penyakit sudah mulai menyerang korban terdampak banjir. Dikatakannya, dermatitis atau peradangan pada kulit, menjadi keluhan yang mendominasi dari warga disana.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin, Bandiyah Marifah

"Ya paling banyak saat ini, itu dermatitis itu tadi, efek karena air kan. Seperti belancat dan jamur itu," terangnya kepada hallobanua.com, Kamis, (21/1/21). 

Ditambahkannya, keluhan penyakit lainnya yang menyerang warga adalah hipertensi karena pola tidur yang kurang dan terganggu. 

"Keluhan sama dengan posko lain yakni, hipertensi, demam dan Ispa. Ini cukup menghawatirkan, apalagi masa pandemi ini. Itu juga menyebabkan imunitas pengungsi menurun," tuturnya. 

Dinkes pun berupaya untuk selalu menyalurkan obat obatan untuk para korban terdampak banjir. 

"Kita sudah siapkan banyak obat, Insyaallah cukup. Namun yang dikhawatirkan itu adalah Ispa apalagi masih di pandemi," khawatirnya.

Penulis: Rian | Editor: Yayan

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya