hallobanua.com, Banjarmasin – Sudah memasuki pekan ketiga, ratusan truk masih mengantri untuk menaiki kapal feri di Alalak agar dapat menyeberang ke Kabupaten Barito Kuala dan Provinsi Kalimantan Tengah, Sabtu (6/2/21).
Dari pantauan hallobanua.com di Jalan Brigjen Hasan Basri (Kayutangi) Banjarmasin, Sabtu (6/2/21) siang, antrian truk yang kebanyakan mengangkut logistik tersebut mengular dari dermaga feri di Alalak sampai di depan Gerbang Universitas Lambung Mangkurat, sekitar pukul 12.00 wita.
Menurut Imul, salah seorang supir truk angkutan, dirinya sudah sejak kemarin malam (5/2/21) masuk ke dalam antrian untuk menaiki feri penyeberangan.
“Dari jam 10 tadi malam ini saya antri, sekarang posisi masih di seberang Samsat,” kata Imul kepada hallobanua.com (6/2/21) sekitar pukul 12.30 wita.
Ia juga khawatir tidak sempat naik feri hari ini, jika antrian bergerak pelan.
“Feri itu kan beroperasi tidak sampai malam, kalau sampai malam saya tidak sempat naik, harus menunggu sampai besok,” lanjutnya.
Imul sendiri membawa truk yang bermuatan material yang akan dibawa ke Muara Teweh.
"Saya ini supir truk carteran, ini mau bawa material bangunan ke Muara Teweh, Kalteng," paparnya.
Diakui Imul, sejak antri naik feri seperti ini, biaya operasional yang dikeluarkan jadi lebih banyak.
"Sejak antri seperti ini biaya operasional membengkak. Bayangkan saja, antri 2 hari naik feri, artinya kan biaya makan dan lain-lain juga bertambah. Belum lagi ini ninggalin anak istri jadi lebih lama juga," ungkapnya.
Imul berharap, pihak terkait segera mencari solusi untuk mengatasi masalah ini.
"Kemarin kan permintaan kami untuk membuka jembatan yang lama itu tidak terpenuhi, paling tidak percepat lah pengerjaan Jembatan Mataraman itu. Kalau naik feri terus bengkak sekali biaya kami, apalagi tarif feri naik lagi ini," pungkasnya
Dalam kesempatan ini kami juga mencari truk angkutan yang bermuatan sayuran atau buah-buahan, namun berdasarkan penuturan para supir disana, untuk sayuran dan buah-buahan kebanyakan diangkut menggunakan pick up, agar bisa melalui Jembatan Alalak 2 di Jalan Cemara Ujung.
"Tidak berani kalau bawa sayuran naik truk, bisa busuk kalau antri seperti ini. Kemaren juga ada yang angkut ikan dengan tujuan Pontianak, belum naik feri saja sudah busuk," celetuk salah seorang supir.
Penulis: Akim | Editor: Yayan
0 Komentar