hallobanua.com, Banjarmasin – Berbagai keluhan baik itu dari supir truk angkutan ataupun masyarakat yang melintas di Jalan Brigjend. Hasan Basri menyeruak terkait antrian truk angkutan yang mengular dari dermaga feri penyeberangan di Alalak sampai dengan di depan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin selama kurang lebih 3 pekan terakhir.
Adapun penyebab antrian tersebut dikarenakan truk angkutan yang ingin menuju Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), harus bergantian menaiki feri penyeberangan yang merupakan satu-satunya akses yang bisa digunakan pasca rusaknya Jalan Gubernur Syarkawi (Lingkar Utara) yang selama ini biasa digunakan truk angkutan untuk menuju ke Provinsi Kalteng.
Berhubung status Jalan Gubernur Syarkawi adalah jalan nasional, maka kewenangan untuk memperbaiki jalan tersebut ada pada Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XI.
Dalam video conference rapat laporan kabupaten/kota terkait kondisi banjir di Kalimantan Selatan, Senin (8/2/21), Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan Selatan, Syauqi Kamal turut hadir secara virtual untuk menyampaikan perkembangan terkait perbaikan Jalan Gubernur Syarkawi.
“Total panjang Jalan Gubernur Syarkawi ini dari Simpang 4 Handil Bakti sampai dengan Bundara KM 17 adalah 27 kilometer (KM) dan pada saat banjir kemaren, total jalan yang terendam sepanjang kurang lebih 13 KM. Memang sebagian air sudah surut, namun masih ada 3 titik yang masih terendam air setelah kemarin kami cek,” kata Syauqi dalam video conference tersebut.
Dijelaskannya, rusaknya Jalan Gubernur Syarkawi ini disebabkan oleh banjir yang merendam kawasan ini selama berhari-hari.
“Karena terendam berhari-hari dan kendaraan berat juga lewat di ruas itu, maka kondisi dari badan jalan ini memang cukup parah. Sehingga ada beberapa titik yang sudah tidak ada lagi aspalnya dan menjadi jalan tanah,” paparnya.
Syauqi juga menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya agar jalan tersebut bisa kembali dilewati, namun memang masih belum berhasil mengingat kerusakan yang sudah sangat parah.
“Ada beberapa titik yang sudah kami coba tangani dengan batu boulder besar, namun batunya hilang karena masuk ke dalam,” lanjutnya.
Diakuinya, sebelum terjadinya banjir di Kalsel, pihaknya telah menunjuk penyedia jasa yang akan mengerjakan Jalan Gubernur Syarkawi.
“Kita sudah ada penyedia jasa yang mengerjakannya, artinya sebelum banjir kemaren sudah ada kontrak disitu. Kontraknya adalah melakukan pemeliharaan jalan dan rekonstruksi di beberapa titik. Namun dengan kondisi seperti ini, kelihatannya akan berubah banyak. Untuk sementara kami perintahkan untuk memperbaiki jalan yang rusak itu, yang ada lumpurnya kita buang dulu. Kemudian kita coba timbun dengan material di satu sisi lebar jalan, agar setidaknya satu sisi tersebut bisa dilalui,” jelasnya.
Untuk menghindari air kembali tergenang dan memperlancar aliran air, Syauqi menjelaskan bahwa di Jalan Gubernur Syarkawi nantinya akan dibuat cross drain.
“Itu tadi beberapa rencana kami terkait Jalan Gubernur Syarkawi. Tapi meningat kerusakan yang cukup panjang di beberapa titik, mungkin kami akan mencoba buka tutup jalan. Oleh karena itu kami meminta bantuan dari pihak terkait untuk mengatur lalu lintas di lokasi pengerjaan nanti. Karena banyak pengemudi yang tidak sabar, sehingga memaksa untuk melintas,” pungkasnya.
Penulis: Akim | Editor: Yayan
0 Komentar