![]() |
Devy Malo, GM Fave Hotel Banjarmasin |
hallobanua.com, Banjarmasin – Memiliki pekerjaan sebagai General Manager (GM) di hotel berbintang mungkin menjadi impian bagi sebagian orang. Bagaimana tidak, pekerjaan tersebut memberikan gaji dengan nominal yang tinggi ditambah dengan lingkungan kerja yang dianggap “wah” bagi sebagian orang.
Namun, memiliki pekerjaan di posisi tersebut bukan berarti harus selalu hidup dengan gaya mewah ciri khas sebagian GM hotel berbintang yang ada di Indonesia.
Seperti yang dilakukan oleh Devy Malo, GM Fave Hotel Banjarmasin. Ia tidak segan-segan untuk turun langsung ke lapangan guna membantu memasarkan dagangan milik temannya yang berupa roti dengan berbagai macam rasa.
“Iya saya bantu usaha teman, merk rotinya DNA. Roti DNA ini usaha teman saya yang dulu bekerja sebagai chef di salah satu hotel berbintang di Banjarmasin, namun sekarang sudah berhenti dan fokus memproduksi dan menjual roti-roti ini,” kata Devy kepada hallobanua.com saat ditemui disela-sela kesibukannya sebagai GM Fave Hotel Banjarmasin, Selasa (2/2/21).
Dikatakan Devy, produksi roti ini sendiri masih dilakukan secara “rumahan” dengan bantuan 10 orang tetangga sekitar.
“Usahanya ini masih berkategori home industry, jadi teman saya itu domisilinya di Tamban, Barito Kuala. Dia dibantu tetangga di sekitar rumahnya untuk memproduki roti DNA ini. Jadi Ia juga membuka lapangan pekerjaan untuk orang-orang di lingkungan tempat tinggalnya,” lanjutnya.
Ditambahkannya, selain rasa yang enak, roti DNA ini juga terjamin higienitasnya.
“Roti DNA ini punya 6 rasa yaitu cokelat, mad, blueberry, strawberry, vanilla dan keju. Selain enak, roti ini terjamin higienitasnya karena diproduksi oleh mantan chef hotel berbintang yang sudah terbiasa bersih dalam bekerja,” paparnya.
Meski tergolong baru, roti DNA cukup diminati oleh masyarakat khususnya masyarakat Tamban, Barito Kuala.
“Disana sehari bisa habis 300-400 pcs per hari. Makanya hari ini saya coba menjualnya di Banjarmasin, dan ternyata tadi langsung terjual 75 pcs. Oiya, roti ini juga dibuat tanpa pengawet, jadi aman untuk semua kalangan dan usia. Harganya juga murah Cuma 1.500 rupiah per pcs,”tambahnya.
Usahanya untuk memasarkan roti ini di Banjarmasin tidak bisa dibilang mudah, karena Ia harus menyeberang menggunakan kapal ferry penyeberangan untuk mengambil roti tersebut di Tamban lalu kembali ke Banjarmasin.
“Iya harus nyeberang pakai ferry. Tapi tidak apa-apa lah, namanya juga bantu usaha teman, semoga berkah,” pungkasnya.
Penulis: Akim | Editor: Yayan
0 Komentar