hallobanua.com, Banjarmasin - Pasca mulai dioperasionalkannya dermaga penyeberangan feri milik PT Pelindo III, di Pelabuhan Martapura Baru mulai hari ini, antrian truk di kawasan Alalak Berangas mulai berkurang.
Dari pantauan hallobanua.com di lapangan, Rabu pagi, (10/2/21), beberapa buah truk besar bermuatan barang, mulai merapat ke dermaga pelabuhan feri di Pelabuhan Martapura Baru.
Sementara itu, dibukanya Pelabuhan Martapura Baru milik PT Pelindo III, disambut baik oleh Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Kalsel.
Kepada hallobanua.com, Ketua Aptrindo Kalimantan Selatan, Alimusa Siregar mengatakan, dengan dibukanya dermaga penyeberangan ini sedikit membantu para sopir.
"Driver-driver kami bisa 3 sampai 4 hari menunggu untuk menyeberang. Kalau lebih lama tertahan, lebih banyak biaya operasional. Kita berharap pemerintah hadir dalam hal ini," ucarnya.
Dilanjutkanya, pihak Aptrindo berharap dengan adanya fasilitas yang disediakan oleh pemerintah ini, penyeberangan akan lebih aman.
"Ini kita memakai milik pemerintah, di sini lebih safety keamanan lebih terjaga, dan sedikit bisa mengurai kemacetan di Jl Brigjend Hasan Basri," tambahnya.
Untuk biaya penyeberangan, diperkirakan sama dengan penyeberangan yang ada di Alalak Berangas yaitu sebesar Rp.350.000 untuk truk sedang jenis PS.
Rusaknya Jalan Gubernur Syarkawi yang biasa dilintasi sebagai penghubung Kalimantan Selatan dan Kalimantan akibat banjir, sehingga sulit dilalui khususnya angkutan berat yang bermuatan.
Hal itupun membuat armada truk pengangkut bermuatan besar dan sedang harus memilih penyeberangan Alalak Berangas, hingga harus antri berhari-hari.
Oleh sebab itu, lokasi baru ini menjadi tempat penyeberangan alternatif yang baru dibuka pemerintah sebagai langkah mengurai panjangnya antrian di titik penyeberangan Alalak Berangas.
Penulis: Rian | Editor: Yayan
0 Komentar