hallobanua.com, Kotabaru - Menindaklanjuti aspirasi dari LSM Formula, terkait laporan warga soal aktivitas blasting, underpass dan rekrutmen tenaga kerja oleh salah satu perusahaan tambang di Kotabaru, Komisi II DPRD Kabupaten Kotabaru, menggelar rapat dengar pendapat, Senin (8/2/21) kemarin.
Sayangnya, dalam rapat tersebut, PT STC dan PT Hilcon, selaku subkontraktor dari perusahan tambang batubara, yang diharapkan dapat memberikan penjelasan keterangan kepada masyarakat dan Komisi II, tidak berhadir.
Kedua perusahaan tambang itu, hanya memberikan keterangan melalui surat yang ditujukan ke Komisi I DPRD Kotabaru.
Ketidakhadiran kedua pihak perusahaan menjadi pertanyaan keras bagi LSM Formula, kerena mereka menganggap ini suatu pelecehan terhadap LSMnya dan pihak eksekutif serta legislatif.
Ketua LSM Formula, Marikan, menuding kedua perusahaan tersebut lebih memilih merekrut tenaga kerja dari luar dibandingkan tenaga lokal.
"Banyaknya surat lamaran kerja yang tidak diterima karena dianggap tidak mampu dalam bidang pertambangan, sementara banyak upaya yang bisa dilakukan untuk membina masyarakat biar bisa mempunyai skil itu," ujar Marikan.
Dikarenakan tidak hadir, pihak DPRD Kotabaru meminta kepada dinas terkait untuk menindaklanjutinya dan tetap menjalin komunikasi dan kerjasama yang baik terhadap perusahaan, agar menyerap tenaga kerja lokal sesuai kesepakatan awal.
"Perusahaan harus melakukan pembinaan terhadap masyarakat untuk melakukan pelatihan agar bisa dipekerjakan di perusahan tersebut, dibawah pengawasan Dinas terkait," kata Jery Lumenta, selaku Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kotabaru.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kotabaru, Ahmad Asbili, mengungkapkan, saat ini sekitar 50 persen. Tenaga kerja lokal yang dipekerjakan sesuai dengan keahlian masing-masing, selebihnya memakai tenaga kerja dari luar daerah.
Penulis: Heri | Editor: Yayan
0 Komentar