hallobanua.com, Banjarmasin - Ada yang tampak berbeda di beberapa jembatan, bangunan dan gedung (JBG) sepanjang Jl Ahmad Yani mulai KM 2 hingga KM 6 Banjarmasin. Tanda silang berwarna merah, nampak dicoret di beberapa jembatan maupun bangunan itu.
Bukan tanpa sebab, ternyata tanda coretan silang berwarna merah dan kuning itu, merupakan tanda dan peringatan bahwa bangunan maupun jembatan tersebut bakal terkena pembongkaran oleh Tim Satgas Normalisasi Sungai dan Penanggulangan Banjir Kota Banjarmasin.
Sesuai janjinya, Satgas Normalisasi Sungai tak pandang bulu untuk melakukan pembongkaran yang menutupi aliran sungai.
Bangunan, jembatan maupun gedung yang terancam bakal dibongkar itu, statusnya mulai dari milik swasta, BUMD bahkan milik pemerintah.
"Silang Merah itu artinya segera dibongkar, sedangkan kuning itu toleransi lah masih, kalau hijau itu wajar. aman aja," ujar Ketua Satgas Normalisasi Sungai dan Penanggulangan Banjir, Doyo Pudjadi melalui sambungan telepon, Selasa, (08/02/21).
Doyo menjelaskan, kenapa menggunakan tanda silang merah, hal itu dilakukan karena sesuai dengan arahan dari Satgas Normailsasi Sungai, bahwa JGB itu dianggap masih menghalangi arus sungai pada saat air normal.
"Merah kenapa dibongkar? itu sesuai dengan rektum tim normalisasi sungai harus dibongkar, karena saat air pasang normal, itu masih dibawah, apalagi saat banjir," tambah Doyo.
Adapun dengan tanda silang kuning, ujar Doyo ialah pihaknya akan memberikan toleransi serta diskusi untuk melakukan perbaikan JBG.
"Sedangkan yang kuning itu artinya toleransi, tapi kedepannya tetap harus diperbaiki," ungkap Doyo.
Asisten II Bidang Pembangunan dan Ekonomi tersebut juga menjelaskan, ideal nya JBG itu ketinggian sekitar 1 meter.
"Yang ideal itu supaya aman saat banjir, mendekati 1 meter dari jalan itu tingginya. Jadi kalau ketinggian air 50 sampai 60 cm masih aman," pungkas Doyo.
Penulis: Rian | Editor: Yayan
0 Komentar