hallobanua.com, Kalimantan Selatan – Bencana banjir yang menimpa 11 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan, banyak berdampak terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat. Mulai dari dampak kesehatan, dampak ekonomi dan dampak sosial, tidak luput dari terjangan banjir yang sudah terjadi selama kurang lebih 3.
Namun sejak beberapa hari terakhir, terdapat beberapa wilayah yang mengalami penurunan tinggi debit air sehingga banyak masyarakat yang sebelumnya mengungsi, kini sudah meninggalkan tempat pengungsian.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) per 9 Februari 2021 pukul 09.00 wita, sebanyak 118.501 pengungsi telah meninggalkan lokasi pengungsian dan penyintas banjir yang masih mengungsi tersisa 17.115 jiwa.
Banjir juga merusak lahan pertanian seluas 121.785 Ha yang terdiri dari lahan pertanian di 13 kabupaten/kota yang ada di Kalimantan Selatan (Kalsel).
Sementara itu untuk pembudidayaan ikan, banjir masih berdampak pada pembudidayaan ikan di 12 kabupaten/kota. Diperkirakan kerugian para pembudidayaan ikan mencapai Rp 105.192.845.600 dari total 8.926 pembudidaya ikan yang terdampak.
Bidang perkebunan juga tidak luput dari banjir, secara keseluruhan bidang perkebunan mengalami kerugian sebesar Rp 7.144.480.000. Kemudian, bidang peternakan juga mengalami kerugian dengan jumlah tidak kalah besar yaitu Rp 8.388.595.000
Berikut ini data sebaran korban bencana banjir di 11 kabupaten/kota di Kalsel berdasarkan data dari BPBD Kalsel per 9 Februari 2021 pukul 09.00 wita:
Kabupaten Kota | KK | Jiwa |
---|---|---|
Kab. Tabalong | 3.194 | 9.937 |
Kab. Balangan | 7.258 | 22.304 |
Kab. HST | 29.062 | 88.546 |
Kab. HSU | 1.582 | 4.774 |
Kab. HSS | 4.217 | 10.524 |
Kab. Tapin | 549 | 1.607 |
Kab. Barito Kuala | 18.880 | 53.870 |
Kab. Banjar | 60.654 | 275.906 |
Kab. Tanah Laut | 13.476 | 42.543 |
Kota Banjarbaru | 2.134 | 8.243 |
Kota Banjaramsin | 35.138 | 108.524 |
0 Komentar