hallobanua.com, Batola – Pemilik kapal fery menghentikan operasional penyeberangan Mantuil –Alalak Berangas, gara gara merasa tersinggung dengan pernyataan Wakil bupati (wabup) Barito Kuala.
Ketersinggungan pemilik feri LCT PT Ranissa itu berawal tanggapan dari Wakil Bupati Barito Kuala, H Rahmadi, atas postingannya di medsos. Rahmadi menyebutkan jika penyeberangan menggunakan feri dari Mantuil - Alalak Berangas sudah tidak diperlukan lagi.
Hal itu, seperti disampaikan Rahmadi, setelah dirinya menerima pesan dari pihak Balai Jalan bahwa Jalan di kawasan Mataraman akan diperbaiki.
Sontak, cuitan Wabup Batola itu membuat tersinggung si pemilk kapal feri LCT Rannisa, yang dalam beberapa pekan terakhir ini, membantu menyediakan transportasi penyeberangan Banjarmasin-Batola.
"Masalahnya itu dari Wakil Bupati gak enak didengar, makanya kami mulai tengah hari tadi sudah tidak beroperasi," ungkapnya kepada awak media melalui sambungan telepon, Selasa (9/2/21).
Pria disapa Haji Rani tersebut juga mengaku, dirinya hanya membantu para supir truk untuk proses perjalanan disaat situasi jalan masih rusak.
"Iya, makanya kami tersinggung. Ia menguraikan ke publik, katanya tidak dibutuhkan lagi, padahal LCT kami ini hanya untuk membantu para supir," tuturnya.
Ia menuntut, agar Wabup Batola, minta maaf akan statementnya dan akan mengoperasikan penyeberangannya kembali , agar tidak terjadi kemacetan di Jl Brigjend Hasan Basri hingga ke kawasan Mantuil dan Alalak berangas.
"Kami pihak LCT bisa beroperasi lagi apabila Wakil Bupati minta maaf ke kami. Kalau tidak minta maaf, kami berhenti seterusnya," pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, penyeberangan feri tersebut dibuka, lantaran rusaknya Jl. Gubernur Syarkawi, Sungai Tabuk, Kabupaten banjar. Hal itupun membuat banyaknya supir truk lebih memilih menggunakan penyeberangan feri Alalak Berangas menuju Kalimantan Tengah, karena akses jalan tidak bisa dilalui akibat rusak pasca banjir.
Penulis: Rian | Editor: Yayan
0 Komentar