hallobanua.com, Banjarmasin - Satgas Normalisasi Sungai dan Penanggulangan Banjir (NSPB) Kota Banjarmasin terus bekerja, meski Status Tanggap Darurat Banjir dan Air Pasang di Kota Banjarmasin berakhir pada 25 Februari tadi.
Sampai saat ini pun, Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin juga belum memutuskan, apakah akan kembali memperpanjang status tersebut, atau mengakhirinya.
Kepada hallobanua.com, Ketua Tim Satgas NSPB, Doyo Pujadi memastikan, bahwa setiap kegiatan satgas seperti melakukan pembongkaran setiap jenis bangunan yang menghambat aliran sungai dan normalisasi akan tetap berlanjut.
"Ada atau tidak ada status, program satgas tetap terus lanjut. Sampai pada parameter yang terukur. Bahwa antar sungai di Banjarmasin harus terkoneksi, termasuk ke sungai yang besar," tegas Doyo.
Dilanjutkan Doyo, dana Belanja Tidak Terduga (BTT) sekarang ini telah digeser menjadi dana SKPD, sehingga perannya sekarang adalah mendampingi. Tidak lagi menggunakan BTT untuk keperluan Oprasional Satgas, seluruhnya dialihkan ke SKPD terkait.
"TNI, Polri, LSM dan Perguruan Tinggi tetap membackup kegiatan kita. Karena pergeseran anggaran itu juga sekarang datgas pun menggiring tidak lagi menggunakan dana BTT tapi menggunakan dana pergeseran ke SKPD," tuturnya.
Meski begitu, Doyo kembali menekankan, bahwa pembongkaran dan pengerukan tetap akan berlangsung. Apalagi adanya Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2017 yang menjadi dasar untuk normalisasi sungai.
"Gak boleh dong hanya karena status tanggap darurat berakhir pembongkaran stop sampai disini. Mereka akan marah nanti yang sudah dibongkar," pungkasnya.
Sebelumnya, Pelaksana Harian (Plh) Walikota Banjarmasin, Mukhyar mengatakan, ditengah berakhirnya status tanggap darurat banjir, Tim Satgas Normalisasi Sungai dan Penanggulangan Banjir masih diberikan waktu untuk menuntaskan pekerjaannya selama 10 hari kedepan.
Pemerintah pun memprioritaskan 2 kawasan untuk dinormalisasi, yakni Sungai A Yani dan Sungai Veteran.
Penulis: Rian | Editor: Yayan
0 Komentar