hallobanua.com, Banjarmasin - Program vaksinasi Covid-19 yang dikhususkan bagi Tenaga Kesehatan (Nakes) di Kota Banjarmasin sudah mencapai angka persentase 48 persen.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin, Machli Riyadi kepada awak media di Balai Kota Banjarmasin, baru-baru tadi.
"Tadi pagi kita melakukan evaluasi vaksin. Alhamdulillah di Banjarmasin capaian kita berada pada posisi 48%, dari 7.000 lebih sasaran nakes," tuturnya.
Ia mengatakan, sebenarnya target sasaran di kota Banjarmasin yakni sebanyak 8.000 jiwa. Akan tetapi jumlah tersebut dikurangi orang-orang yang sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Dilanjutkan Jubir Satgas Covid-19 Kota Banjarmaisn tersebut, target terbanyak yang divaksin ada di rumah Sakit Umum Daerah Ulin. Itu lantaran Rumah Sakit Ulin memiliki banyak dokter serta perawat.
Pihak Dinkes Kota Banjarmasin juga terus mendorong agar vaksinasi juga dilakukan setiap hari. Bukan hanya tenaga medis, tapi program ini juga berlaku untuk para masyarakat Lanjut Usia (lansia).
"Kita juga mendorong mereka melakukan vaksin setiap hari. Program ini juga terbuka untuk para lansia. Mereka bisa mendapat suntik vaksin di rumah sakit Ulin dan RS Anshari Saleh," tambahnya.
Saat ditanya awak mendia mengenai target waktu vaksinasi tahap pertama, Machli mengatakan program tersebut akan selesai pada 21 Februari mendatang. Selanjutnya, tahap kedua akan dilaksanakan pada awal bulan Maret.
Machli pun mengungkapkan, setelah vaksinasi dilakukan untuk tenaga kesehatan, maka selanjutnya akan dilakukan vaksinasi untuk pemberi pelayanan publik dan masyarakat umum.
"Setelah nakes, yang akan divaksin nanti adalah pemberi pelayanan publik. Seperti TNI, Polri, Guru, termasuk Perbankan, karyawan lain, dan juga para pedagang," pungkas Machli.
Pihak Dinas Kesehatan kota Banjarmasin telah menyiapkan 38 fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) untuk mendukung proses jalannya vaksinasi Covid-19.
Sebelumnya, Walikota Banjarmasin Ibnu Sina, terus melakukan sosialisasi program vaksinasi melalui tokoh agama dan tokoh masyarakat termasuk organisasi profesi bidang kesehatan dan non kesehatan. Hal ini dilakukan sebagai upaya mengendalikan Covid-19 di Kota Banjarmasin.
Penulis: Rian | Editor: Yayan
0 Komentar