hallobanua.com, Banjarmasin - Banjir awal tahun yang menimpa Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) khususnya Kota Banjarmasin rupanya cukup berpengaruh terhadap peningkatan angka penularan Covid-19.
Hal itu diakui, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin, Machli Riyadi.
Menurutnya, saat musibah banjir melanda, sebagian besar masyarakat mengabaikan Protokol Kesehatan (Prokes). Hingga membuat angka kasus Covid-19 di kota Seribu Sungai ini kembali meningkat tajam.
"Berdasarkan evaluasi kami tingginya kasus itu disumbang oleh banjir. Pada saat banjir orang fokusnya bukan ke masker atau protokol kesehatan, tetapi memikirkan isi perut mereka," ungkap Machli Riyadi kepada awak media.
Alasan kedua terjadinya peningkatan kasus Covid-19 di Banjarmasin, menurutnya karena masyarakat sudah bosan menggunakan masker. Ditambah lagi pengawasan yang melemah.
Ia pun berencana akan menguatkan kembali penerapan Protokol Kesehatan.
"Itulah yang menjadi fenomena angka Covid-19 di Banjarmasin kembali meningkat. Sehingga perlu kembali kita menguatkan barisan untuk menyatukan visi dan misi kita yang sama untuk pengendalian Covid-19," kata Machli.
Dari data yang di update di akun instagram Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin @dinkesbanjarmasinnews, kasus konfirmasi positif di Banjarmasin setiap harinya selalu meningkat.
Bahkan hingga sampai saat ini kasus aktif Covid-19 di Banjarmasin sudah mencapai angka 442 kasus aktif, 5480 sembuh dan 189 kasus meninggal dunia.
Dengan kondisi ini Kadinkes Kota Banjarmasin pun mengharapkan warga agar selalu disiplin menegakan Prokes dengan tetap melakukan 4M, yakni Memakai Masker, Menjaga Jarak, Menghindari Kerumunan dan Mencuci Tangan Dengan Sabun.
"Langkah yang akan kita lakukan untuk menghentikan laju angka Covid-19 di Banjarmasin yakni dengan memperpanjang status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)," tutupnya.
Rian Akhmad/Yayan



0 Komentar