hallobanua.com, Banjarmasin – Pasca dipindahkannya Satuan Tugas (Satgas) Normalisasi Sungai dan Penanggulangan Banjir (NSPB) Kota Banjarmasin ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dalam melakukan normalisasi sungai, aktivitas pembongkaran JBG mulai sepi dari kegiatan.
Dari pantauan hallobanua.com di lapangan, beberapa Jembatan Bangunan dan Gedung (JBG) yang sebelumnya diberi tanda silang merah oleh tim satgas normalisasi sungai, masih hanya sebagian saja yang dilakukan pembongkaran.
Bahkan, hampir sepekan lebih, aktivitas pembongkaran JBG baik di Jl Ayani maupun Jl Veteran, terlihat tidak ada aktivitas.
Menyikapi itu, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Doyo Pudjadi menegaskan, Satgas Normalisasi terus melakukan pembongkaran JBG maupun bangunan yang dinilai menghalangi arus sungai.
"Saya tegaskan lagi, bahwa normalisasi sungai, khususnya di Jl. Veteran dan A Yani, terus berlanjut, tidak ada namanya berhenti" ucap Doyo di Balai Kota Banjarmasin, Rabu, 24/03/21.
Ia memaparkan, pihaknya memberhentikan sementara satgas normalisasi bekerja karena masa tanggap darurat yang terus diperpanjang. Akan tetapi pada 11 Maret yang lalu akhirnya tanggap darurat dicabut.
"Berhenti kemaren adalah pada masa tanggap darurat saja. Jadi seolah olah normalisasi sungai berhenti, padahal tidak," tuturnya.
Menurutnya, saat ini merupakan pengalihan dari masa tanggap darurat ke masa transisi. Dan nantinya masuk masa mitigasi.
Ia menuturkan, satgars yang ditangani Dinas PUPR tersebut, terus melakukan kegiatan normalisasi untuk memperlancar arus sungai, mengingat pada awal tahun lalu banji r yang melanda Banjarmasin cukup memprihatinkan.
"Normalisasi sungai ini bukan hanya sekedar 1 atau 2 minggu, sampai 1 atau 2 tahun ke depan masih berlanjut, cuma tidak dilakukan oleh satgas tanggap darurat banjir, tapi tim normalisasi sungai dibentuk Dinas PUPR. Tapi kita akan selalu koordinasi seperti dengan satgas kemarin," ungkap Doyo.
Ia pun menambahkan, satgas normalisasi akan terus bekerja sampai sungai yang ada di Kota Banjarmasin benar-benar mampu menampung dan mengalirkan air ketika banjir.
"Indikatornya yakni semua sungai kecil harus mengalir kesungai Martapura dan tidak ada lagi jembatan dan bangunan yang menghalangi arus sungai," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Sungai Dinas PUPR Banjarmasin, Hizbul Wathoni mengatakan, Satgas Normalisasi Sungai yang berada dibawah naungan Dinas PUPR itu akan terus melanjutkan pekerjaan dari Satgas NSPB yang terlebih dahulu dibentuk saat banjir melanda Kota Banjarmasin awal tahun yang lalu.
"Yang pasti kami akan melanjutkan yang sudah ditandai dan dinegosiasi oleh tim satgas NSPB kemaren," kata Thoni belum lama tadi.
Thoni berharap nantinya kegiatan normalisasi dari satgas tersebut dapat berjalan dengan lancar dan tanpa kendala, sebab tujuan dari satgas itu untuk kepentingan dan hajat orang banyak.
Rian Akhmad/ Yayan





0 Komentar