![]() |
| Pasangan Calon Walikota, nomor urut 1, Abdul Haris Makkie dan nomor urut 3, Khairul Saleh |
hallobanua.com, Banjarmasin - Pasangan Calon Walikota, nomor urut 1, Abdul Haris Makkie dan nomor urut 3, Khairul Saleh dalam pemilihan Walikota Banjarmasin tahun 2020 lalu, angkat suara mengenai Pemungutan Suara Ulang (PSU) yang sudah diputuskan oleh Mahkamah Konstitusi (MK).
Keduanya seakan menunjukkan sikap membuka peluang untuk bisa berkoalisi dengan siapa pun yang akan memenangkan kontestasi pemilihan Walikota di Kota Seribu Sungai tersebut.
"Kita harus berpikir realistis, jumlah suara kami berapa dibandingkan suara yang diperebutkan pada PSU nanti," ujar Harris Makkie saat dihubungi awak media,Selasa (23/3/21) kemarin.
Menurutnya, pihaknya saat ini tidak berharap lagi untuk mengejar angka perolehan suara dari PSU di 3 kelurahan yang ada di Kecamatan Banjarmasin Selatan dalam 30 hari kedepan.
"Karena hanya 34 persen hasil suara kami. Sedangkan dua paslon yang lain (Ibnu-Arifin dan Ananda-Mushaffa) ada di angka 90 dan 70 persen. Itu kan konyol kalau begitu," tukasnya.
Harris juga menilai, keputusan tersebut sudah menjadi keharusan yang harus dijalaninya sebagai seorang politikus.
"Inilah dunia politik, kan bisa aja nanti akan terjadi yang namanya koalisi dalam politik. Semua hal bisa terjadi kenapa tidak? Karena politik ini kan sifatnya dinamis," imbuhnya
Haris pun berharap, dengan adanya putusan PSU nanti, bisa terpilih seorang pemimpin yang amanah, baik, tidak berbohong dan tidak melakukan perbuatan kecurangan.
"Karena sekarang ini masyarakat sudah menunggu pemimpin pilihannya bisa segera didefinitifkan," pungkasnya.
Senada dengannya, paslon nomor urut 03, Khairul Saleh yang menempuh jalur independen, dalam ajang Pilwali 2020 juga membuka kemungkinan melakukan koalisi dengan para kontestan.
Disinggung, condong ke sudut 02 atau 04 , ternyata ia lebih condong ke paslon nomor urut 2, yakni Ibnu-Ariffin.
Pasalnya, pria dengan sapaan Khairul itu pernah menjadi Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) dalam masa kepemimpinan Ibnu-Herman.
"Secara emosional emang kita kecenderungan ke Pak Ibnu. Paling tidak beliau punya pengalaman dan kemudian masih banyak yang tersisa dan harus diselesaikan," tegasnya.
Ia pun juga berharap kepada masing-masing kontestan Pilwali Banjarmasin untuk bermain cantik saat PSU berlangsung. Dan yang paling utama adalah harus menaati aturan penyelenggara Pemilu.
"Tapi kita tidak memerintahkan basis pendukung kita untuk memihak calon petahana," ujarnya.
Khairul juga berpesan kepada masyarakat yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) di tiga kelurahan itu, harus independen dalam memilih paslon nantinya
"Terserah masyarakat aja, mereka mau memilih yang mana," tutupnya.
Rian Akhmad/ Yayan




0 Komentar