hallobanua.com, Banjarmasin - Meskipun Plh Walikota Banjarmasin tidak mengizinkan kegiatan Pasar Wadai Ramadhan secara langsung, namun justru Kepala Disbudpar setempat, memperbolehkan tetapi dengan syarat tertentu, yakni menyebar.
"Iya, Pemko hanya melarang diadakannya pasar wadai jika di satu tempat karena mereka banyak bahkan sampai ratusan. Tapi kami memberikan saran dan masukan silahkan untuk menyebar saja dalam beberapa puluh lokasi. Jangan menumpuk," ujar Ihsan Alhak, kepada awak media di Balai Kota Banjarmasin, (22/3/21) siang.
Dilanjutkan pihaknya, hanya memberi saran agar pasar ramadan dapat tersebar di 5 Kecamatan di Kota Seribu Sungai tersebut.
"Kami sarankan mereka menyebar di lima wilayah Kecamatan sekitar beberapa puluh titik jadi tidak ada pengelompokan-pengelompokan yang mengundang orang banyak." ungkapnya.
Menurut Ikhsan, keputusan tersebut diambil melalui pertimbangan-pertimbangan yang menjadi perhatian Pemko Banjarmasin terhadap masyarakat.
"Artinya banyak pihak yang berharap dan bergantung dari kegiatan pasar wadai. Tidak hanya pedagang tapi di situ ada pekerjanya, ada tukang gerobaknya, ada tukang kebersihannya, ada pelayannya. Jadi tidak hanya melihat dari sisi pedagang saja," jelasnya.
Meski begitu, Pemko Banjarmasin tidak menyediakan fasilitas untuk para pedagang di pasar wadai ramadhan.
"Kita tidak memperbolehkan pasar wadai itu menggunakan fasilitas milik pemerintah kota. Seperti sepanjang bahu jalan di Balai Kota kita tidak memperbolehkan. Kemudian di Taman Kamboja dan di Siring kita tidak memperbolehkan ada kegiatan pasar wadai," ujar Ihsan.
Ia juga mengarahkan kepada para pedagang yang ingin mengadakan pasar wadai ramadhan bisa bekerja sama dengan perusahaan swasta atau lainnya untuk memfasilitasi.
"Solusinya ialah menyebar di seluruh wilayah Kota Banjarmasin bekerja sama dengan pihak ketiga atau perusahaan atau masyarakat," pungkasnya.
Ihsan pun berharap, kegiatan pasar wadai ramadan nanti para pedagang dan pengunjung atau pembeli tetap memperhatikan protokol kesehatan.
"Kita sarankan mencari puluhan titik yang satu titiknya hanya diisi empat orang pedagang saja. Tapi tetap ada kehadiran satgas untuk memantau bagaimana penerapan protokol kesehatan," tutup Ihsan.
Rian Akhmad/yayan



0 Komentar