hallobanua.com, Banjarmasin – Pandemi Covid 19 yang masih melanda, ikut berdampak terhadap aktivitas kegiatan program Ramadhan. Dipastikan, Ramadhan tahun ini, kegiatan Pasar Wadai Ramadhan 1442 Hijriah, kembali ditiadakan.
Kendati demikian, Pasar Wadai atau Pasar Ramadhan akan dilakukan secara online lagi seperti tahun lalu.
Diungkapkan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin, Ikhsan Al-Haq, saat ditemui di Balai Kota Banjarmasin, Senin (8/3/21), kemarin, mengungkapkan Pemko Banjarmasin belum memutuskan apakah kegiatan Pasar Ramadhan akan ditiadakan seperti tahun lalu.
"Terkait Pasar Ramadhan masih belum diputuskan tapi ada 2 opsi itu bisa secara offline ataupun secara online," kata Ikhsan kepada hallobanua.com.
Ihsan juga mengakui, adanya opsi Pasar Ramadhan dilakukan secara offline, merupakan kehendak dari Paguyuban Pedagang Pasar Wadai Ramadhan. Akan tetapi karena masih pandemi, pihaknya masih belum dapat memastikan adanya pasar Ramadan.
"Memang dari paguyuban menghendaki Pasar Wadai bisa berjualan seperti biasa. Mereka menyampaikan aspirasi kepada saya. Tapi situasinya ini masih pandemi dan sangat beresiko. Apabila terjadi kerumunan-kerumunan seperti itu. Jadi saya bilang tidak bisa memutuskan karena wewenangnya itu pada Satgas Covid-19," terangnya.
Ia juga mengarahkan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), untuk terkait izin itu bisa mengajukan permohonan ke Satgas Covid-19.
"Silahkan mengajukan permohonan untuk berjualan secara langsung atau offline. Nanti bagaimana pendapat dan masukan dari satgas itu kita sesuaikan," ucapnya.
Seperti tahun lalu, pasar wadai Ramadan sempat dilakukan secara online. Apabila situasi pandemi Covid-19 tidak memungkinkan, maka opsi kedua ini akan digunakan.
"Opsi yang kedua yakni secara online dan sudah mulai dilakukan pada tahun 2020 lalu. Kami sekarang pada tahap persiapan untuk mengajak pelaku UMKM kuliner ikut dalam program Pasar Ramadhan online," jelas Ikhsan.
Melihat pada pasar Ramadan pada tahun 2020 lalu, diketahui omset Pasar Ramadhan online meningkat signifikan hingga 3x lipat.
"Tahun 2020 karena pandemi sehingga tidak bisa jualan secara offline. Kita membuka kesempatan secara online dan ternyata omsetnya itu mencapai 2,7 miliyar jadi meningkat 3x lipat. Tidak pada tahun 2021 ini nanti bagaimana," paparnya.
Dirinya pun mengajak pelaku UMKM untuk ikut program ini. Bagi mereka yang ikut dalam program ini sudah disiapkan aplikasi dan fasilitas pendukung untuk berjualan di Pasar Ramadhan secara online.
Untuk fasilitas pasar Ramadan online, Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin menganjurkan pelaku UMKM wajib mendaftar terlebih dahulu untuk bisa masuk dalam program Pasar Ramadhan online.
Pemerintah menargetkan pelaku UMKM yang akan mengikuti program pasar ramadan onlien sekitar 150 orang dan akan diseleksi terlebih dahulu. Rian/Yayan



0 Komentar