![]() |
dr Aulia Ramadhan Supit, Kepala Unit UDD PMI Banjarmasin |
hallobanua.com, Banjarmasin - Menghadapi bulan Ramadan, stok Plasma Konvalesen di kantor Palang Merah Indonesia (PMI) kota Banjarmasin mulai menipis.
Menurut Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Banjarmasin, dr. Aulia Ramadhan Supit, hal itu terjadi lantaran syarat pendonor titer antibodi tersebut tidak bisa dilakukan oleh orang yang telah menerima vaksin Covid-19.
Pasalnya saat ini Pemerintah Kota Banjarmasin sedang gencar menjalankan program vaksinasi yang menyasar sebagian masyarakat tersebut.
"Jumlah pendor sebulan terakhir ini sudah sangat berkurang. Karena syarat pendonor tidak bisa dilakukan orang yang sudah bervaksin," ucapnya kepada hallobanua.com.
Ia mengungkapkan, alasan seseorang yang sudah divaksin tidak bisa jadi pendonor plasma konvalesen tersebut lantaran antibodi orang yang bervaksin, tidak sebagus orang yang terpapar murni oleh virus.
"Antibodi yang terbentuk bukan karena tumbuh sendirinya karena terpapar. Jadi mungkin kualitas plasma konvalesennya tidak sebagus yang terpapar murni. Tapi kita masih menunggu regulasi lagi dari Pemerintah Pusat atau WHO," tambah dr. Rama.
dr. Rama juga mengatakan, permintaan justru meningkat terhadap plasma konvalesen yang membuat pihaknya meminta stok plasma konvalesen beberapa kali ke (UDD) Kota Surabaya karena stoknya melimpah.
"Memang setiap hari ada pengambilan bisa sampai 10 sampai 15 kantong. Tapi langsung habis. Tidak bisa buat stok. Permintaan banyak sampai 25 kantong per harinya untuk rumah sakit," pungkasnya.
Ia pun berharap adanya instruksi dari pemerintah daerah agar pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun Honorer yang eks Covid-19 yang tidak mendapatkan terapi plasma bisa jadi pendonor.
Selain itu, pihaknya juga telah bekerjasama dengan rumah sakit untuk memasang pamflet imbauan, agar pasien yang sembuh bisa mendonorkan titer antibodi nya ke PMI.
"Secara pribadinya sudah banyak. Tapi kita harapkan juga ada instruksi langsung dari kepala daerah. Seperti di Surabaya mereka aktif sekali. Bahkan stoknya berlebihan sampai mengirim ke Jakarta," harapnya.
Rian Akhmad/ Yayan
0 Komentar