hallobanua.com, Banjarmasin - Sebatang pohon pisang ditanam warga di bahu jalan yang berlobang, persisnya di Jl. Tembus Perumnas RT. 37 RT. 45 (Cemara Ujung), Banjarmasin Utara, Selasa pagi (16/3/21).
Bukan tanpa sebab, pohon pisang yang sengaja ditanam warga itu, sekadar untuk menutupi jalan rusak yang berlubang akibat peristiwa amblasnya sebuah truk saat melintas di jalan tersebut.
Dari pantauan hallobanua.com, di lapangan, jalan rusak dan berlubang itu ditutup warga dengan pasir dan sebatang pohon pisang.
Rusaknya jalan di Cemara Ujung itu, akibat seringnya dilalui oleh kendaraan besar bermuatan berat. Pada Minggu (14/3/21) kemarin, Jl Cemara Ujung itu macet panjang, gara-gara sebuah truk amblas di jalan berlubang tersebut.
Kepada hallobanua.com, Fajariyani (57) salah seorang warga mengungkapkan, tumpukan pasir tersebut berasal dari truk yang amblas pada Senin,(15/03/21) kemarin.
Sebagai peringatan kepada pengendara lain, warga pun katanya meletakan sebatang pohon pisang di atas tumpukan pasir itu.
"Kemaren itu truknya amblas, isinya pasir. Jadi isi truknya diturunkan disitu. Kalau pohonnya memang warga yang menaruhnya untuk menandai supaya tidak amblas lagi," ucapnya kepada hallobanua.com
Ia mengungkapkan, truk yang amblas sempat membuat kemacetan yang panjang, bahkan muatan truk yang berisi pasir sempat berhamburan kehalaman warungnya.
"Sampai kehalaman toko, lumayan terganggu. Jadi ditumpuk disitu menandakan aja supaya tidak dilewati," timpalnya.
Diungkapkannya, kerusakan jalan tersebut sudah terjadi mulai akhir tahun lalu. Biasanya truk bermuatan pasir dan batu mendominasi melintas di jalan itu.
Ia pun berharap, agar pemerintah segera memperbaiki jalan dikawasan tersebut.
Senada dengannya, Kristina, salah seorang pengendara mengaku cukup terganggu dengan jalan rusak tersebut.
"Iya terganggu, apalagi pas ada pohon ini, jadi macet. Jadi segera diperbaiki jalannya biar bisa lewat lancar," harapnya.
Sementara itu, belum lama tadi, Kepala Bidang (Kabid) Jalan, Dinas PUPR, Chandra mengungkapkan perbaikan jalan Cemara Ujung tersebut pada tahun ini (2021) sudah dianggarkan dan termasuk didalamnya untuk melakukan pengaspalan jalan.
"Saat ini masih proses lelang. Penanganan sementara oleh Kepala UPT," beber Chandra pada Senin (15/03/21) tadi.
Tidak hanya itu, sebelumnya pun pihaknya sudah berupaya untuk melakukan penanganan agar arus lalu lintas di lokasi tersebut dapat berjalan dengan normal dengan melakukan penambalan menggunakan LPB (agregat batu). Rian Akhmad/ Yayan




0 Komentar