"Bagarakan Sahur" Tradisi Tak Lekang Waktu, Meski Pandemi Mewabah

hallobanua.com, Banjarmasin - Kurang pas rasanya jika di bulan puasa ini, tradisi 'Bagarakan Sahur'  terlewatkan. Kegiatan membangunkan warga yang ingin bersahur setidaknya masih bisa dilakukan meski di tengah pandemi covid 19. 

Seperti yang dilakukan oleh puluhan anak-anak di kawasan Jl.  Alalak Utara, Kelurahan Alalak Utara. 

Sejak puasa Ramadhan,  sekitar pukul 03.00 dini hari, mereka mulai  berkeliling kampung dengan membunyikan beberapa alat instrumen musik. 

Terlihat antusias anak-anak tersebut sangat bersemangat memukul instrumen musik berupa alat drum band . 

Sambil memukul  instrumen musik, mereka juga terdengar berteriak "sahur" yang begitu nyaring mengiringi instrumen musik yang mereka pukul. 

Itulah tradisi "beragakan sahur" atau membangunkan orang sahur, dengan cara berkeliling kampung. 

Meskipun pandemi Covid-19 di Indonesia masih mewabah, nyatanya tradisi ini masih terlihat ada dibeberapa kawasan Kota Banjarmasin, selama bulan Ramadhan ini, namun tetap menerapkan protokol kesehatan. 

Anwar (15) salah satu anggota bagarakan sahur mengatakan, kegiatan ini sudah sering mereka lakukan, setiap bulan Ramadan. 

"Ya biasanya kita mulai sekitar pukul 02.00 Wita sampai pukul 03.30 Wita, dengan berjalan dari ujung kampung ke ujung kampung," ujar Anwar, saat diwawancara hallobanua.com, ditengah aktifitas bagarakan sahur itu. 

Bocah SD itu juga mengungkapkan, kalau sebelumnya hal serupa juga dilakukan setiap bulan Ramadan, hanya saja dengan alat-alat yang sederhana, seperti ember, botol, kaleng dan lain-lain. 

"Baru tahun ini saja yang sudah menggunakan alat-alat drum band seperti ini. Dulu kami cuma pakai ember, botol dan semacamnya," ungkap Bocah tersebut. 

Untuk menambah semangat dalam melakukan kegiatan begarak sahur, anak-anak ini rela mengeluarkan uang saku mereka dan mengumpulkan agar bisa membeli alat-alat drum band tersebut. 

Sementara itu, salah satu warga setempat, Harun Alrasyid mengaku, sangat terbantu dengan adanya kegiatan begarakan sahur tersebut. 

"Ya karena adanya kegiatan anak-anak ini, kita bisa bangun dan tidak terlambat untuk sahur," ucap Harun. 

Dikatakannya juga, kalau kegiatan begarakan sahur ini, sudah menjadi tradisi turun temurun sejak dulu di kampungnya. 

"Dulu waktu kecil, saya juga sering ikut begarakan sahur seperti ini," tambah Harun. 

Akan tetapi, dengan adanya wabah covid-19 ini, membuat banyak orang enggan untuk keluar rumah melakukan kegiatan begarakan sahur tersebut. 

"Kalau tahun-tahun yang sebelumnya itu ramai orangnya, dari anak-anak sampai dewasa yang ikut dalam begarakan sahur ini. Tapi selama masa pandemi ini, lebih banyak anak-anak saja yang turun ke jalan untuk melakukan begarakan sahur," tutur Harun. 

Meski begitu, hal itu ujarnya tidak menyurutkan semangat kawanan bocah yang masih berumur belasan tahun itu, dalam melakukan tradisi begarakan sahur ini. 

Pemuda Alalak Utara itupun juga berharap, agar Pandemi Covid-19 ini bisa segera hilang, agar semuanya bisa kembali normal, seperti Ramadan tahun-tahun sebelumnya. 

Rian Akhmad/ Yayan

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya