hallobanua.com, Banjarmasin - Calon Gubernur (Cagub) Kalimantan Selatan (Kalsel) nomor urut 2, Prof. Denny Indrayana merespon santai aksi sejumlah massa yang tergabung dalam Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pemuda Islam Provinsi Kalsel di Kantor Bawaslu Kalsel siang tadi, Sabtu (3/4/21).
Ditemui usai acara di salah satu rumah makan di kawasan KM 7,5 Kab. Banjar, Sabtu (3/4/21) sore, Denny mengatakan bahwa aksi tersebut tidak perlu ditanggapi.
“Sebenarnya tidak perlu ditanggapi ya. Kalau mereka menuduh kegiatan subuh keliling yang saya lakukan itu sebagai kampanye, saya undang mereka agar ikut saya. Sehingga bisa menilai sendiri,” katanya kepada hallobanua.com.
Denny juga membandingkan antara kegiatan subuh keliling yang Ia lakukan dengan pembagian bakul yang menurutnya dilakukan oleh rivalnya yaitu pasangan Sahbirin Noor – Muhidin.
“Sebaliknya, yang kampanye itu adalah pembagian bakul-bakul ini lo. Ini kampanye, bahkan ini bagian dari politik uang. Contohnya, Ananda (Calon Walikota Banjarmasin) ditegur oleh Bawaslu Kota Banjarmasin karena membagikan nasi kotak dengan gambarnya. Dan kata Bawaslu adalah pelanggaran. Lalu apa bedanya dengan bakul yang bertuliskan nama Paman Birin,” tegasnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Sabtu (3/4/21) siang, massa yang tergabung dalam Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pemuda Islam Provinsi Kalsel, menyambangi Kantor Bawaslu Kalsel untuk melaporkan dugaan pelanggaran Pilkada berupa politisasi masjid yang dilakukan oleh Calon Gubernur Kalsel nomor urut 2 yaitu Prof. Denny Indrayana.
Namun dikarenakan Komisioner Bawaslu Kalsel sedang tidak ada di tempat saat aksi berlangsung, sehingga pelaporan pun ditunda. Rencananya, mereka akan kembali mendatangi Bawaslu Kalsel pada 5 April 2021 lusa dengan agenda yang sama.
Akim/ Yayan



0 Komentar