Viral Video Perundungan, Ini Dampak Psikologisnya Bagi Korban Bahkan Pelaku

 

hallobanua.com, Kandangan - Beredar di dunia maya beberapa video pendek tentang beberapa anak berjenis kelamin perempuan yang diduga melakukan perundungan terhadap sesama anak perempuan yang masih di bawah umur, terkonfirmasi salah satu video bertempat di depan Aquatic Centre, Ganda Kabupaten HSS (Hulu Sungai Selatan).

Dari video tersebut terlihat beberapa anak mengeroyok  satu anak yang menjadi korban perundungan melakukan tindakan yang tidak patut dicontoh oleh anak lainnya seperti menjambak rambut,  hingga menampar pipi korban.

Menurut admin salah satu grub berbagi informasi di Facebook ada beberapa video yang beredar, dan diduga dilakukan oleh orang yang sama.

"Ada beberapa video yang beredar, beberapa orang yang melakukan pembulian sepertinya orang yang sama, dilihat dari warna rambut, pakaian dan wajahnya," pungkasnya.

Menurut Kapolsek Kandangan AKP Suherman masalah ini sudah ditangani oleh Unit PPA (Pelayanan Perempuan dan Anak) Satreskrim Polres HSS.

"Betul, saat ini sedang ditangani oleh Unit PPA Satreskrim Polres HSS," ungkapnya.

Dihubungi melalui aplikasi berbagi pesan Whatsapp oleh hallobanua.com menurut Santi Andriyani, S.Psi., M.Psi., Psikolog, dampak psikologis bagi korban perundungan akan menimbulkan rasa tidak aman, rendah diri, tidak percaya diri, depresi bahkan berpotensi untuk bunuh diri.

"Secara psikologis dampak bullying bagi korban pastinya menimbulkan rasa tidak aman, terutama pada lingkungan terjadinya bullying misalnya di sekolah atau lingkungan pergaulan, sehingga muncul kecemasan, keinginan untuk menarik diri dari lingkungan, rasa rendah diri, kemarahan atau kekecewaan terhadap diri sendiri yg dipendam atau ditahan sehingga jadi sensitif, jika bullying tersebut terjadi secara berulang-ulang, dapat semakin menurunkan rasa percaya diri korban yang pada akhirnya menimbulkan depresi dan potensi bunuh diri," jelas Psikolog ini.

Bahkan Santi mengatakan korban perundungan suatu saat bisa saja melakukan balas dendam kepada anak yang lain guna melampiaskan emosinya ketika menjadi korban perundungan.

"Nantinya dia bisa saja jadi pelaku bullying juga untuk 'membalas dendam' dari rasa ketidakberdayaannya pada saat di bully," katanya.

Lebih lanjut Santi menjelaskan korban perundungan sangat mempengaruhi pada prestasi akademik anak, dan bagi pelaku juga akan memberikan masalah psikologis

"Secara akademik, korban bullying jd tidak semangat sekolah, prestasi belajar otomatis jadi menurun bahkan dia bisa mencari berbagai alasan untuk membolos atau tidak masuk sekolah, untuk menghindari pelaku bullying, bagi pelakunya sendiri, dampak bullying dapat menimbulkan masalah sosial dan emosional, seperti hilangnya rasa empati, merasa berkuasa, tidak mau disalahkan dan cenderung lebih suka menyalahkan orang lain, tidak memiliki rasa tanggung jawab, mengalami depresi, bahkan memiliki tendensi gangguan mental seperti psikopat," pungkasnya.

Santi menekankan ada 3 unsur yang bisa menyebabkan perundungan.

"Perlu saya garis bawahi bahwa bullying itu sendiri mengandung 3 unsur, yaitu perilaku menyakiti yg disengaja, dilakukan berulang-ulang, serta ada ketidakseimbangan kekuatan, karena biasanya korban bullying itu adalah anak yg lemah baik secara fisik maupun psikologis," tutupnya.

Saat ini seluruh pelaku sudah diamankan oleh pihak kepolisian, semoga tidak ada lagi aksi perundungan sesama anak di bawah umur maupun aksi aksi tidak terpuji lainnya di Kabupaten HSS.

Putra/ Yayan

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya