hallobanua.com, Banjarmasin - Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), menggelar sosialisasi dan edukasi tentang cinta, bangga dan paham rupiah Uang Peringatan Kemerdekaan (UPK) 75 tahun RI, serta Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Bertempat di ballroom Calamus Hotel Rattan Inn Banjarmasin, Rabu petang kemarin (5/5/21), kegiatan tersebut dihadiri awak media di Kalsel.
Kepada hallobanua.com, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan, Rahmat Dwisaputra mengungkapkan dengan kecintaan dan kebanggaan dengan rupiah, ia berharap masyarakat dapat mengenal serta merawat uang rupiah.
"Bagaimana merawatnya, bagaimana supaya rupiah itu tidak rusak dan bangga rupiah itu digunakan sebagai lambang kedaulatan negara kita. Jadi jangan sampai di masyarakat terjadi satu pelayanan jasa yang berikan rotasi dalam nilai tukar selain rupiha. Itu gunanya kita bangga,"ucapnya kepada awak media, Rabu, (05/05/21).
Mengenai UPK 75 tahun RI, saat ini diketahui masih banyak asumsi masyarakat bahwa UPK 75 tahun RI sulit bahkan tidak bisa digunakan.
Menyikapi itu, Rahmat pun menegaskan bahwa, UPK 75 tahun RI tersebut, dapat digunakan untuk pembayaran uang yang sah dimasyarakat.
"Jadi uang Rp 75 ribu itu, sebenarnya adalah uang peringatan kemerdekaan. Silakan bisa disimpan sebagai koleksi untuk pencinta uang atau kolektor, karena uang kemerdekaan tidak setiap tahun terbit. Namun jangan ragu, itu uang bisa dipakai sebagai alat pembayaran yang sah," tegasnya.
BI juga terus mendorong masyarakat untuk menggunakan transaksi pembayaran secara non tunai, yakni melalui digital banking atau QRIS untuk meminimalisir kontak fisik dalam bertransaksi.
Menurutnya, saat ini sudah ada 61 platform pembayaran yang dapat mendukung penerapan QRIS.
"Harapannya penggunaan QRIS ini dapat memudahkan transaksi dimasyarakat, khususnya dimasa pandemi," pungkasnya.
Rian Akhmad/ Yayan
0 Komentar