hallobanua.com, Banjarmasin - Sesuai prediksi BMKG, diakhir bulan Mei ini puncak air pasang terjadi di Kota Banjarmasin.
Sejak kemarin hingga hari ini, air pasang merendam beberapa kawasan di Kota Banjarmasin.
Dari pantauan hallobanua.com, beberapa ruas jalan utama di ibukota Kalimantan Selatan seperti di Jl. Lambung Mangkurat Banjarmasin, "calap".
Plt Kepala Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Doyo Pudjadi, mengatakan, selain munculnya.bulan purnama, terendamnya beberapa kawasan di kota ini, ketinggian air terus meningkat.
Sebelumnya, kondisi terjadinya luapan air itu menurut Doyo juga sudah diprediksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang diperkirakan berlangsung hingga tanggal 29 Mei 2021.
Dilanjutkannya, bahwa ketinggian air dari aspal itu mencapai 20 sampai 30 centimeter.
"Tapi di Kota Banjarmasin, kemungkinan puncaknya hari ini," ucapnya Senin, (31/05/21) saat ditemua Balai Kota Banjarmasin.
Kendati demikian, untuk Kota Banjarmasin, luapan air yang terjadi kali ini berbeda pada saat awal tahun atau Januari tadi.
Menurutnya, awal tahun tadi, luapan air disertai hujan dengan curah tinggi di daerah hulu, yang kemudian berimbas ke Sungai Martapura.
"Karena dihulu curah hujannya tinggi jadi menyasar ke Kota Banjarmasin. Kemudian, luapan air hingga menyebabkan banjir di awal tahun tadi juga di luar kebiasaan," jelasnya.
Melihat kondisi yang terjadi saat ini, ia meyakini bahwa luapan air yang terjadi masih masih dalam kondisi wajar alias murni diakibatkan air pasang saja. Dan walau pun berdampak, hanya sesaat saja.
"Misalnya, air pasang sore atau siang, malam akan surut," lanjutnya.
Meski begitu, Doyo mengakui, sedikit banyaknya luapan air juga berdampak pada aktivitas dan kenyamanan warga sehari-hari. Sehingga pihaknya pun perlu mengantisipasinya.
"Kita mencoba mengantisipasi yakni, dengan terus menggerakkan 50 sampai 60 orang pasukan turbo. Bekerja rutin setiap hari. Pagi dan sore hari. Titiknya, di lokasi seluruh sungai yang ada di Kota Banjarmasin. Termasuk bila ada keluhan-keluhan masyarakat, itu yang kami utamakan. Misalnya, pembersihan, sungai-sungai, hingga drainase yang mampat," beber Doyo.
"Termasuk di kawasan Banjarmasin Selatan. Tapi, air pasang ini kami pastikan tidak berlangsung berpekan-pekan. Kami hanya khawatir bila berbarengan dengan hujan saja. Termasuk misalnya awal musim penghujan. Tidak perlu khawatir, tapi tetap waspada," pungkasnya.
Rian Akhmad/ Yayan
0 Komentar