Menurut Kadisbudpar Banjarmasin, Ihsan Al Hak, keputusan tersebut dikeluarkan sesuai dengan hasil rapat koordinasi anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Banjarmasin pada Senin, (10/05/21) kemarin.
Dalam rapat tersebut diputuskan untuk menutup seluruh operasional baik untuk tempat hiburan, rekreasi, rumah makan, restoran, dan cafe. Termasuk diantaranya fasilitas dan jasa pariwisata.
"Kita minta mereka (motoris kelotok wisata) untuk tutup dulu selama keputusan yang sudah kita sepakati di rapat koordinasi tadi diterapkan," ucapnya saat ditemui di Balai Kota Banjarmasin.
Keberadaan alat transportasi air yang menjadi pariwisata di sungai Martapura tersebut, masih diberikan ruang untuk menjual jasanya, namun kini tak bisa lagi ditemui selama empat hari mulai tanggal 13 hingga 16 Mei 2021
"Karena seluruh akses tempat rekreasi ditutup, makanya kita khawatir masyarakat akan berbondong-bondong memakai jasa kelotok wisata jika wisata susur sungai ini tetap kita buka," jelasnya.
Ihsan juga meminta kesediaan pelaku wisata untuk berbesar hati dalam menerima hasil keputusan yang sudah disepakati dari rapat koordinasi Forkopimda.
"Kami minta selama empat hari untuk tidak beroperasi. Makanya dalam waktu dekat akan kita lakukan sosialisasi terkait kebijakan ini kepada motoris kelotok," tukasnya.
Kadisbudpar juga membeberkan, bahwa akan ada penjagaan dari personel gabungan (TNI-Polri dan Satpol PP) di beberapa titik lokasi wisata yang berpotensi akan terjadi kerumunan massa.
"Tim gabungan akan mendirikan pos pengamanan, seperti di Siring Menara Pandang untuk melakukan pengawasan terhadap aktivitas masyarakat di lingkungan sekitar. Jadi kalau ditemukan ada kerumunan massa, maka akan segera dibubarkan," pungkasnya.
Rian Akhmad/ Yayan
0 Komentar