hallobanua.com, Banjarmasin - Museum di Komplek Cagar Budaya Makam Sultan Suriansyah, Jalan Kuin Utara, Kecamatan Banjarmasin Utara, kondisinya cukup memprihatinkan.
Selain bagian atapnya yang banyak berlobang, ditambah lagi beberapa benda koleksi banyak yang hilang.
Kondisi itu menjadi perhatian dari sejarawan .
Salah satu anggota Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Banjarmasin Mursalin, mengaku sangat prihatin dengan rusaknya tempat penyimpanan peninggalan kerajaan Banjar tersebut
"Sebagai bagian dari Tim Ahli Cagar Budaya, tentu kami terus berupaya agar masalah ini bisa menemukan titik terang dan bisa dilakukan perbaikan," ucapnya saat dihubungi awak media melalui pesan singkat, belum lama tadi.
Sejarawan Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin tersebut mengungkapkan, keprihatinan yang ia utarakan itu diperparah dengan banyaknya artefak atau peninggalan yang dibawa pulang oleh pengurus untuk diamankan lantaran takut hilang atau rusak akibat kumuhnya kondisi museum.
Menurutnya, tidak terurusnya bangunan museum tersebut merupakan salah satu imbas dari polemik yang terjadi atas pengelolaan makam.
"Ini sangat disayangkan, padahal banyak orang yang hendak melihat artefak peninggalan namun malah dibawa pulang, apalah daya, permasalahan yang terjadi di kompleks makam itu masih alot," ujarnya.
Ditambahkannya, makam tersebut merupakan potensi struktur cagar budaya tingkat nasional, mengingat ketokohan Sultan Suriansyah sebagai pendiri kesultanan Banjar. Oleh sebab itu, perlu dilestarikan dan dijaga.
Karena itu, ia berharap Pemerintah Provinsi bisa segera melakukan uoaya untuk bisa memperbaiki segala kerusakan. Karena, berdasarkan informasi yang ia dapat, tahun depan Tim Ahli Cagar Budaya tingkat provinsi akan dibentuk.
"Kami berharap dengan hadirnya TACB provinsi mampu memberikan titik terang masalah ini. Karena makam sultan suriansyah ini penting ini tonggak pertama Kesultanan Banjar," tandasnya.
Kondisi itu menjadi perhatian dari sejarawan .
Salah satu anggota Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Banjarmasin Mursalin, mengaku sangat prihatin dengan rusaknya tempat penyimpanan peninggalan kerajaan Banjar tersebut
"Sebagai bagian dari Tim Ahli Cagar Budaya, tentu kami terus berupaya agar masalah ini bisa menemukan titik terang dan bisa dilakukan perbaikan," ucapnya saat dihubungi awak media melalui pesan singkat, belum lama tadi.
Sejarawan Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin tersebut mengungkapkan, keprihatinan yang ia utarakan itu diperparah dengan banyaknya artefak atau peninggalan yang dibawa pulang oleh pengurus untuk diamankan lantaran takut hilang atau rusak akibat kumuhnya kondisi museum.
Menurutnya, tidak terurusnya bangunan museum tersebut merupakan salah satu imbas dari polemik yang terjadi atas pengelolaan makam.
"Ini sangat disayangkan, padahal banyak orang yang hendak melihat artefak peninggalan namun malah dibawa pulang, apalah daya, permasalahan yang terjadi di kompleks makam itu masih alot," ujarnya.
Ditambahkannya, makam tersebut merupakan potensi struktur cagar budaya tingkat nasional, mengingat ketokohan Sultan Suriansyah sebagai pendiri kesultanan Banjar. Oleh sebab itu, perlu dilestarikan dan dijaga.
Karena itu, ia berharap Pemerintah Provinsi bisa segera melakukan uoaya untuk bisa memperbaiki segala kerusakan. Karena, berdasarkan informasi yang ia dapat, tahun depan Tim Ahli Cagar Budaya tingkat provinsi akan dibentuk.
"Kami berharap dengan hadirnya TACB provinsi mampu memberikan titik terang masalah ini. Karena makam sultan suriansyah ini penting ini tonggak pertama Kesultanan Banjar," tandasnya.
Sementara itu, menurut penjaga makam, Hamdani, di Kompleks Makam Raja Banjar, Minggu, (04/07/21) bahwa sejak tahun 1984 atau sejak museum itu dibangun, tak pernah ada perbaikan. Kecuali saat museum sempat kemalingan.
"Kalau saya tidak keliru, belum sampai setahun peristiwa kemalingan itu terjadi," ucapnya kepada hallobanua.com, Minggu, (04/07/21).
"Kalau saya tidak keliru, belum sampai setahun peristiwa kemalingan itu terjadi," ucapnya kepada hallobanua.com, Minggu, (04/07/21).
Lelaki paruh baya tersebut mengaku, banyak benda pusaka yang telah dicuri oleh orang tak bertanggung jawab.
"Yang dicuri cukup banyak. Dan kebanyakan, adalah benda pusaka, seperti keris dan lain-lain," jelasnya.
Untuk menghindari pencurian kembali terjadi, menurut Hamdani, barang-barang penting yang ada di museum, sementara waktu diamankan di tempat para zuriat.
Hingga nantinya kerusakan di museum diperbaiki, barang-barang yang diamankan pun akan kembali diletakkan di museum tersebut.
Diketahui sebelumnya, kondisi rusaknya museum membuat Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina juga angkat bicara. Ia berharap dilakukan perbaikan kerusakan yang terjadi.
"Karena museum itu pelengkap bahkan simbol peradaban sebuah kota. Makanya museum harus dibenahi," ucapnya usai memantau langsung kondisi museum, Rabu, (30/06/21) tadi.
Ia tak menampik bahwa kondisi fisik museum tersebut sangatlah tidak layak. Bahkan benda peninggalan yang biasanya dipajang pun dialihkan penyimpanannya oleh pengurus museum.
"Peninggalan-peninggalan memang sudah dirapikan dan disimpan oleh pengurus, karena tidak bisa dipajang di sana. Takutnya hilang, rusak dan sebagainya," ujarnya.
Oleh sebab itu, Ibnu pun berharap agar perbaikan pun segera ditangani pemko Banjarmasin.
"Karena Makam Sultan Suriansyah ini termasuk situs cagar budaya Kalsel, jadi kita harap pemko dan pemprov sama-sama menangani terkait museum ini," harap Ibnu.
rian akhmad/ may
Untuk menghindari pencurian kembali terjadi, menurut Hamdani, barang-barang penting yang ada di museum, sementara waktu diamankan di tempat para zuriat.
Hingga nantinya kerusakan di museum diperbaiki, barang-barang yang diamankan pun akan kembali diletakkan di museum tersebut.
Diketahui sebelumnya, kondisi rusaknya museum membuat Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina juga angkat bicara. Ia berharap dilakukan perbaikan kerusakan yang terjadi.
"Karena museum itu pelengkap bahkan simbol peradaban sebuah kota. Makanya museum harus dibenahi," ucapnya usai memantau langsung kondisi museum, Rabu, (30/06/21) tadi.
Ia tak menampik bahwa kondisi fisik museum tersebut sangatlah tidak layak. Bahkan benda peninggalan yang biasanya dipajang pun dialihkan penyimpanannya oleh pengurus museum.
"Peninggalan-peninggalan memang sudah dirapikan dan disimpan oleh pengurus, karena tidak bisa dipajang di sana. Takutnya hilang, rusak dan sebagainya," ujarnya.
Oleh sebab itu, Ibnu pun berharap agar perbaikan pun segera ditangani pemko Banjarmasin.
"Karena Makam Sultan Suriansyah ini termasuk situs cagar budaya Kalsel, jadi kita harap pemko dan pemprov sama-sama menangani terkait museum ini," harap Ibnu.
rian akhmad/ may




0 Komentar