hallobanua.com, Banjarmasin - Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin dibawah kepemimpinan Ibnu Sina resmi menjadikan Banjarmasin menjadi kota ramah disabilitas.
Hingga saat ini, terlihat sejumlah Fasilitas Umum (Fasum) di Banjarmasin sudah cukup bagus untuk warga penyandang disabilitas.
Salah satunya trotoar yang ada di sepanjang A Yani yang pembangunannya disertai dengan guiding block ramah difabel dan stand bollard untuk menghalangi penggunaan kendaraan masuk, namun tetap bisa diakses oleh pengguna kursi roda.
Tapi, kemudahan akses untuk penyandang disabilitas belum sepenuhnya tersedia di Balai Kota Banjarmasin. Contohnya saat pelaksanaan Musyawarah Cabang (Muscab) ke-5 Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Banjarmasin, di Aula Kayuh Baimbai, Sabtu (10/07/21).
Terlihat masih banyak warga penyandang disabilitas yang hadir kesulitan untuk naik ke aula, apalagi yang menggunakan kursi roda.
Sekretaris Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Banjarmasin Ahmad Riyad mengaku, meski sejumlah fasilitas sudah mulai menunjukan ramah difabel, namun Ia tak menampik masih ada bangunan-bangunan yang kurang ramah.
"Alhamdulillah sudah banyak seperti di trotoar sudah dilengkapi seperti ramp dan lainnya. Namun kita sadar betul pastinya ada kendala belum sesempurna yang kita inginkan. Terutama bangunan fisik, seperti aula ini (Kayuh Baimbai)," ujarnya, saat dikonfirmasi awak media, di lobi Balai Kota, Sabtu, (10/07/21).
Ia juga berharap agar bangunan-bangunan fisik lainnya yang di kota Banjarmasin, juga disertai dengan akses ramah difabel. Terutama bagi penyandang cacat fisik di objek-objek wisata.
Bukan tanpa alasan, hal itu untuk mempermudah mereka yang menggunakan tongkat atau kursi roda.
"Artinya kota bisa mencakup semua golongan. Termasuk kami penyandang disabilitas. Apalagi Walikota, Ibnu Sina sudah menyatakan bahwa Banjarmasin adalah kota yang ramah disabilitas," tambahnya.
Riyad berpendapat, jika persentase akses ramah disabilitas pada bangunan-bangunan fisik di Kota Seribu Sungai ini hanya sebagian kecil, yakni sekitar 15 sampai 20 persen saja.
"Ya dihitung hitung hanya 15 sampai 20 persen aja lah. Artinya masih banyak yang harus dibenahi," ungkapnya.
Ia pun bersama anggota Muscab ke-5 Pertuni Kota Banjarmasin, berharap agar kaum disabilitas di kota Banjarmasin dapat kesejahteraan. Mengingat saat ini terpilihnya Hamsani sebagai ketua Pertuni dan Arsyad sebagai Dewan Pengawas Cabang yang baru.
"Terkait program kerja yang bakal dijalankan tahun ini adalah meningkatkan kesejahteraan. Misalnya dari lapangan pekerjaan," pungkasnya.
rian akhmad/ may





0 Komentar