hallobanua.com, Banjarmasin - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SMP Negeri 33 Banjarmasin terpaksa dialihkan sementara waktu ke pembelajaran jarak jauh atau daring.
Pasalnya, salah seorang guru di sekolah tersebut terpapar covid 19.
Pengalihan proses pembelajaran tersebut dilakukan oleh pihak sekolah atas saran dari Dinas Pendidikan setempat untuk mencegah penyebaran covid 19 di lingkungan sekolah lebih meluas.
Terpaparnya salah seorang tenaga pengajar di sekolah yang beralamat di Jl
Purnasakti, Komplek Permata Surya Kelurahan Basirih Banjarmasin itu, dibenarkan oleh Kabid Pembinaan SMP Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin, Sahnan.
"Memang dari informasi, benar. Tapi sebenarnya guru itu kena duluan dari Amuntai hari Sabtu dan Minggu," ucapnya melalui sambungan telepon.
Meski begitu, ujar Sahnan guru tersebut belum berinteraksi secara dekat dengan guru dan siswa di SMPN 33 tersebut.
Ia pun meminta agar pihak sekolah melakukan pendataan siapa saja yang berinteraksi dengan guru tersebut.
"Kita minta sekolah melacak guru atau siswa yang berinteraksi dengan guru tersebut,"
Seperti diketahui, berdasarkan Surat Edaran (SE) dari Disdik, sekolah yang diperkenankan menggelar PTM hanyalah yang berada di zona hijau dan kuning Covid-19.
Para pengajarnya pun diwajibkan melakukan vaksinasi yang diberikan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin.
Jika tidak bisa divaksin karena penyakit komorbid, minimal tenaga pengajar harus melakukan swab test antigen dengan hasil negatif.
Diketahui, guru yang terpapar tersebut diketahui masih belum mendapatkan vaksin.
"Kemaren ingin divaksin tapi tidak bisa karena ada diabetes tinggi. Jadi dilakukan pemeriksaat rapid dan hasilnya reaktif," katanya.
Sementara ini, pihaknya pun mengaku mengalihkan pembelajaran sekolah dengan sistem daring sembari melakukan sterilisasi terhadap sekolah tersebut.
"Sekolah kita daringkan dua sampai tiga hari. Jika tidak ada masalah dengan siswa dan gurunya kita lanjut lagi," tutupnya
rian akhmad/ may



0 Komentar