hallobanua.com, Banjarmasin - Beberapa Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di kota Banjarmasin menghentikan pemberian vaksinasi terhadap masyarakat.
Bukan tanpa alasan, hal itu dikarenakan beberapa puskesmas di Banjarmasin saat ini mengalami kekosongan vaksin.
Dari informasi terbaru yang didapat hallobanua.com, ada sekitar 14 puskesmas di kota Seribu Sungai yang kehabisan vaksin jenis Sinovac tersebut.
Diantarajya, Puskesmas Terminal, Puskesmas Kuin Raya, Puskesmas Teluk Dalam, Puskesmas S.Parman, Puskesmas Pelambuan, Puskesmas Teluk Tiram, Puskesmas Beruntung Raya, Puskesmas Alalak Tengah, Puskesmas Banjar Indah dan Puskesmas Cempaka, Puskesmas 9 Nopember, Puskesmas Pekapuran Raya, Puskesmas Gadang Hanyar dan Puskesmas Sungai Mesa.
Kepala Puskesmas Cempaka drg. Emma salah satunya, membenarkan bahwa saat ini stok vaksin di tempatnya sedang kosong.
Bahkan ia mengaku sejak sepekan lalu, sudah menutup pendaftaran untuk warga yang ingin divaksin.
"Hari ini, Sabtu (17/07) vaksin terakhir. Tersisa 13 vial vaksin untuk dosis pertama dan kedua. Kita belum tahu juga kapan vaksin akan datang lagi," ucapnya singkat, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (17/07/21)
Senada dengannya, Kepala Puskesmas Pelambuan, dr. Taufik Rahman, juga mengaku mengalami kekosongan vaksin sejak Senin, (12/07/21) tadi.
Meski begitu, ia juga mengatakan sempat mendapat tambahan vaksin sebanyak 4 vial dari Dinas Kesehatan, namun untuk pendaftaran vaksinasi tetap ditutup.
"40 dosis ini sudah jatah untuk dosis 2 yang jadwalnya sudah masuk untuk suntikan ke 2. Oleh karenanya kami sarankan ikut vaksinasi massal yang dilaksanakan oleh TNI atau organisasi lain," tulisnya, saat dikonfirmasi melalui pesan Whatsapp, Sabtu (17/07) pagi.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Machli Riyadi mengaku saat ini pihaknya telah meminta tambahan stok vaksin sebanyak 25 ribu vial untuk memenuhi keperluan seluruh puskesmas.
'Kita masih menunggu tambahan vaksin. Tapi kekosongan vaksin ini bukan berarti petugas puskesmas kita tidak bekerja. Mereka kita tarik untuk kegiatan vaksinasi massal," pungkasnya.
rian akhmad/ may



0 Komentar