PPKM Darurat di Pulau Jawa Berimbas Harga Jual Hewan Kurban Naik


hallobanua.com, Banjarmasin – Tak jauh berbeda dari tahun sebelumnya, menjelang Hari Raya Idul Adha,  di masa pandemi ini penjualan hewan kurban  menurun. Kendati demikian, harga jualnya justru naik.

Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang diterapkan Pemerintah Pusat untuk Pulau Jawa dan Bali, turut menjadi salah satu penyebab kenapa hewan kurban seperti sapi harga jualnya naik.

Pandi, salah satu pedagang sapi di Jalan RK Ilir, Kecamatan Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin mengiyakan hal itu 
Menurutnya, ia terpaksa menaikkan harga jual sapi miliknya lantaran adanya pembengkakan biaya operasional pengiriman. 

"Setiap wilayah (kabupaten) yang dilalui, orang yang mengantarnya harus mengeluarkan biaya rapid test antigen. Belum lagi pemeriksaan di pelabuhan," keluhnya saat dibincangi awak media, Senin (05/07/21) siang. 

Oleh sebab itu, Pandi terpaksa menaikkan harga jual sapi miliknya sekitar Rp 2 Juta per ekor. 

"Untuk harga jualnya sendiri paling mahal sekitar Rp 24 Juta, Rp 18 Juta, Rp 18,5 Juta, Rp 17 Juta sampai Rp 15 Juta. Harga yang tadi sudah termasuk yang naik. Tergantung dari bobot dan kondisi sapinya seperti apa," beber Pandi. 

Tidak hanya mengeluarkan biaya tambahan untuk rapid test antigen, Pandi juga mengeluhkan adanya keterlambatan dalam proses pengiriman sapi dari Pulau Madura. 

Apalagi jika ada orang yang mengantarkan sapi tersebut yang mengalami demam. Terpaksa pengiriman yang seharusnya dilakukan pada hari itu juga terpaksa ditunda selama satu bahkan dua minggu berikutnya. 

"Pengiriman sapi yang ada ini aja sudah lebih seminggu tertundanya. Gara-gara itu juga lebih 30 pelanggan saya pindah ke tempat lain," keluhnya. 

Pandi juga mengaku, penjualan hewan kurban di tahun ini lebih sepi dibandingkan tahun sebelumnya dikarenakan pandemi Covid-19. 

Hal itu pun membuat dirinya sedikit was-was ketika ingin menambah stok sapi. 

"Soalnya di tahun kemarin, 250 ekor sapi laku pada H-15 hari raya Idul Adha. Sekarang baru sekitar 50 ekor yang dipesan orang. Makanya kami berpikir dua kali untuk menyetok lebih banyak sapi," katanya. 

Kendati demikian, ia tetap berharap agar pandemi tahun ini tidak memberi imbas besar dalam penjualan hewan kurban, khususnya sapi. 

rian akhmad/ may
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya