hallobanua.com, Banjarmasin - Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarmasin menerbitkan Surat Edaran (SE) perihal pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas Tahun Pelajaran 2021/2022.
Rencananya, Disdik mantap melaksanakan PTM di Kota Banjarmasin pada tahun ajaran baru ini.
Dalam SE yang diterbitkan pada tanggal 7 Juli 2021 tadi, Disdik mengatur sistem pelaksanaan PTM untuk seluruh tingkatan sekolah yang mereka naungi.
Terkait jumlah rombongan belajar (rombel), pengaturan waktu atau jadwal pembelajaran hingga panduan mitigasi risiko Covid-19 selama PTM di sekolah mulai dari PAUD, SD dan SMP.
Disitu dijelaskan, bahwa jumlah siswa per rombel untuk tingkat PAUD hanya 5 orang, dengan waktu pembelajaran maksimal 2 jam.
Sedangkan untuk tingkat SD, jumlah siswa per rombel hanya 18 orang, dengan waktu pembelajaran maksimal 3 jam perhari.
Kemudian, untuk tingkat SMP, jumlah siswa per rombel hanya 18 orang, dengan waktu pembelajaran maksimal 4 jam perhari.
Di dalam SE itu, juga dilampirkan contoh jadwal pengaturan shift PTM. Terlihat, bahwa PTM digelar secara selang-seling. Misalnya pada hari senin shift satu menggelar PTM, maka untuk shift dua digelar Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
"PJJ itu bisa dengan online atau bisa juga berupa penugasan. Misalnya hari ini PTM diberikan tugas untuk dikerjakan besoknya," ucap Kepala Dinas Pendidikan Banjarmasin, Totok Agus Daryanto.
Lalu, bagaimana Disdik menyikapi kasus Covid-19 yang saat ini mulai meningkat? Totok mengaku, masih tetap pada rencana awal, sesuai izin yang diberikan Satgas Covid-19. Namun, jika zona merah di Banjarmasin muncul, maka PTM akan dihentikan sementara waktu.
"Kita On/Off saja. Tidak mungkin kita menunggu sampai selesai Covid-19. Kalau seandainya nanti ada terpapar di sekolah, kita hentikan selama 14 hari dulu. Setelah itu kita lanjutkan lagi," katanya.
Totok juga meminta, seandainya ada siswa ataupun guru yang sakit dengan gejala mirip Covid-19 agar tidak turun ke sekolah. Dengan kata lain cukup mengikuti PJJ.
Termasuk kesiapan tenaga pengajarnya juga telah dilakukan vaksinasi. Bahkan juga akan dilakukan Rapid Test antigen untuk memastikan mereka bebas dari Covid-19.
"Perminggu akan kita minta laporannya seluruh sekolah," tutupnya
rian akhmad/ may




0 Komentar