hallobanua.com, Banjarmasin – Masa pandemi Covid-19 tentu berdampak bagi masyarakat terutama pekerja harian yang berasal dari kalangan pra-sejahtera.
Di mana, gairah ekonomi mengalami penurunan yang cukup signifikan. Imbasnya, masyarakat pra-sejahtera juga kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pangan.
Ditambah semakin tingginya kasus Covid-19 di Kalsel khususnya di Kota Banjarmasin, yang mana mengharuskan masyarakat pra-sejahtera ini menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumahnya. Praktis, mereka kesulitan mencari nafkah untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Berangkat dari problematika ini, tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) Kalsel bersama Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Kota Banjarmasin langsung bergerak di bawah program Operasi Pangan Gratis (OPG).
Operasi sendiri menyasar pekerja harian yang merupakan masyarakat pra-sejahtera. Seperti penarik becak, petugas parkir, pengemudi ojek dan penarik gerobak.
Selain itu, masyarakat pra-sejahtera yang menjalani isoman juga mendapatkan manfaat dari program OPG ini.
Menurut Staf Program ACT Kalsel Ratih Ayu, di antara para penerima manfaat yang mendapatkan manfaat program OPG ini, ada satu penarik becak bernama Bahrun yang bercerita tantangan menjadi penarik becak di masa-masa seperti ini.
Dengan mata berkaca-kaca, Bahrun bercerita kepadanya betapa sulitnya mendapatkan pelanggan, bahkan jauh sebelum adanya pandemi Covid-19.
“Beliau (penarik becak) ini bercerita, di zaman sekarang sangat sulit untuk mendapatkanpelanggan. Karena sulit bersaing dengan transportasi lain utamanya pengemudi ojek online,” tutur Ratih usai aksi OPG di Banjarmasin.
Ditambahkan Ratih, selain harus bersaing dengan pengemudi ojek online, penerapan PPKM juga sangat berimbas pada pendapatan hariannya.
“Ini menyebabkan sepinya pelanggan, sehingga penghasilannya pun menurun drastis,” imbuh Ratih.
Kendati demikian, Bahrun mengaku sangat senang dan terbantu dengan kehadiran program OPG ini. Di mana, program ini menjadi solusi, sehingga ia dapat memenuhi kebutuhan pangan keluarganya. Apalagi, Bahrun merupakan kepala keluarga yang harus memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari.
Ratih memaparkan, aksi OPG kali ini menggandeng mitra yaitu Forum Kepala Teknik Tambang (FKTT) Kalsel. Dalam aksi ini, tercatat ada 50 orang penerima manfaat yang mendapatkan manfaat dari program OPG kali ini, yang telah dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut sejak Selasa (10/08/21).
“Semoga dengan bantuan dari program OPG dapat meringankan beban mereka yang kesulitan ekonominya menurun. Semoga mereka selalu diberikan kesehatan dan keselamatan,” pungkas Ratih.
Tim liputan/may




0 Komentar