Air Sungai Martapura Berubah Warna Hijau, DLH Banjarmasin Ambil Sampel

Pengambilan sampel oleh DLH Banjarmasin menguji perubahan warna di Sungai Martapura

hallobanua.com, Banjarmasin - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin mengambil sampel air sungai di aliran Sungai Lulut, Kecamatan Banjarmasin Timur, pada Kamis, (12/08/21) siang. 

Pengambil sampel dilakukan seiring air Sungai Martapura berubah menjadi hijau tosca dalam beberapa hari terakhir ini. 

Kepala Bidang (Kabid) Pengawasan DLH Kota Banjarmasin, Wahyu Hardi Cahyono menjelaskan, pengambilan sampel kali kedua ini guna mengukur parameter di air sungai, seperti zat Amonia, Nitrit, Mangan, Besi dan Aluminium. 

"Di Siring kemarin, cuma mengukur kualitas air dari kadar oksigen terlarut di air saja. Namun ada masukan dari ahli yang meminta kita juga mengukur parameter lain," ungkap  Wahyu saat ditemui awak media usai pengambilan sampel air di dermaga apung Sungai Lulut, Kamis (12/08) siang. 

Selain itu, pihaknya juga mengukur parameter PH, BOD, COD dan DO atau kadar oksigen terlarut dalam air. 

Menurutnya, itu dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti apa yang membuat warna air berubah. 

Selain itu, pihaknya juga ingin mengetahui, apakah ada kandungan zat tertentu yang terlarut dalam air atau hanya pengaruh perubahan fitoplankton serta tumbuhan yang ada di dasar sungai. 

"Makanya kali ini kita mengambil sampel di Sungai Lulut, karena aliran sungai ini yang masih berwarna hijau tosca. Sampel ini kami bawa untuk diuji ke laboratorium kesehatan milik Pemerintah Provinsi," tambahnya. 

Adapun sampel air yang diambil 3 petugas yakni air di permukaan, tengah dan dasar sungai. 

"Waktu pengambilan sampel pertama kemarin itu warna airnya putih. Jadi kemungkinan warna hijau yang terlihat itu merupakan pantulan warna dasar," tukasnya. 

Wahyu mengakui, tahun ini kandungan zat mangan di dalam air hanya 0,3 mg per liter. Sedangkan kandungan oksigen terlarut tahun ini lebih rendah dari tahun sebelumnya yakni hanya 1 mg. Sedangkan kandungan oksigen normal untuk air sungai adalah 6 mg per liter. 

"Tahun ini lebih rendah kadar oksigen terlarutnya, karena di tahun kemarin itu 2 mg, namun kondisi ini sebenarnya fluktuatif. Sampai sekarang Kita masih belum tau penyebab pasti penurunan kadar oksigen terlarut air ini. Makanya perlu penelitian lebih lanjut," tutupnya. 

rian akhmad/ may
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya