hallobanua.com, Banjarmasin - Seminar Pencegahan enyebaran Paham Radikal yang mengarah pada Terorisme di lingkungan kampus, digelar Direktorat Intelijen dan Keamanan (Dit Intelkam) Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) bekerja sama dengan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Sabtu (28/08/21).
Kegiatan yang berlangsung di General Building ULM Banjarmasin tersebut, diikuti 60 peserta dari perwakilan mahasiswa, kalangan aktivis, badan esekutif mahasiswa, unit kegiatan mahasiswa dari berbagai fakultas, dan lainnya.
Kepala Subdit Keamanan Negara Dit Intelkam Polda Kalsel Kompol Paryoto, S.Sos., M.I.Kom, menilai pentingnya pencegahan paham radikal saat ini, apalagi yang mengarah pada terorisme.
Terlebih di lingkungan kampus, yang menurutnya rawan dimasuki paham tersebut.
Tidak hanya itu, menurutnya pada usia mahasiswa yang mencari jati diri, menjadi salah satu sasaran yang dapat dimanfaatkan pihak tertentu dalam penyebaran paham radikal.
"Di lingkungan kampus memang menjadi salah satu sasaran mereka yang ingin menyebarkan paham radikal, untuk itu kita lakukan ini. Selain itu, juga kita laksanakan di lingkungan masyarakat termasuk tempat ibadah," ungkap Kompol Paryoto usai kegiatan.
Ia pun berharap, masyarakat pada umumnya dan mahasiswa pada khususnya dapat menjauhi radikalisme yang bisa berujung terhadap tindakan kekerasan hingga ekstrem termasuk terorisme.
Yakni dengan ambil bagian lewat cara memberikan laporan ke aparat terdekat, jika mendengar adanya hal mencurigakan.
Sementara itu, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni ULM Dr. Ir. Muhammad Fauzi, M.P. menyambut baik upaya pencegahan ini.
Meski begitu, menurutnya sampai saat ini di kampusnya belum ada indikasi adanya paham yang mengarah pada terorisme.
"Mencegah lebih baik tentunya. Ini juga nanti mereka yang hadir dapat menyebar dan menularkan pada yang lain. Kita juga setiap tahun selalu memberikan materi terkait ini pada saat pengenalan lingkungan kampus bagi mahasiswa baru," ucapnya di sela kegiatan.
Salah seorang peserta dari Fakultas Kedokteran Arini Karima (20), merasa bersyukur dapat mengikuti kegiatan ini, karena diisi narasumber berkompeten, hingga dapat mengetahui ciri-ciri paham radikal guna dilakukan pencegahan.
"Harapannya semua mahasiswa dapat memperkuat benteng dirinya, serta mampu mencegah penyebaran paham radikal yang mengarah pada terorisme," bebernya usai seminar.
Kegiatan yang menerapkan protokol kesehatan ketat ini dapat terkendali dengan baik, dengan mematuhi protokol kesehatan, hingga pembatasan peserta dengan kapasitas gedung 500 orang, dan diisi hanya sekitar 100 orang.
rian akhmad/ may




0 Komentar