Sejumlah warga ketika sedang berkeliling menggelar tolak bala (Foto: Hendra)
hallobanua.com, Tanah Bumbu - Dihantui rasa cemas lantaran masih melandanya wabah covid-19 di Tanah Bumbu, Warga Desa Karang Bintang, Kecamatan Karang Bintang, menggelar ritual tolak bala. Tradisi ritual tolak bala ini, diyakini mengembalikan rasa optimisme dan mencegah semakin banyaknya korban.
Kegiatan tolak bala diawali dengan sholat isya berjamaah pada Majelis Taklim Darussalam berpusat di RT 04. Setelah itu mereka berkumpul untuk melaksanakan ritual tolak bala, belum lama tadi.
"Sebelum beraksi, warga yang terlibat diwajibkan mengenakan masker, dan disiplin prokes. Jika lalai dikeluarkan dari rombongan," kata Koordinator Kegiatan, Hendra dengan tegas.
Hendra memaparkan, sambil mengitari kampung berjalan kaki, warga dan jamah majelis taklim membaca syair salawat burdah dan melantunkan ayat Al-qur'an.
"Sebagian mengusung kitap suci didadanya, dan sisanya membawa obor dengan penuh makna hakiki," ungkap Hendra dikenal murah senyum ini.
Menurutnya, tradisi ini sebagai ikhtiar menghadapi sebuah permasalahan. Warga muslim meyakini, ritual melalui salawat ini sangat mujarab untuk penyembuhan berbagai penyakit tatkala terjadi pandemi, termasuk Covid-19.
"Ini ikhtiar agar pandemi Covid-19 yang melanda kampung mereka segera berakhir. Terlebih Tanah Bumbu saat ini masuk penerapan PPKM level 4," ujarnya.
Sekedar diketahui, prosesi tolak bala dipimpin Ustadz Maulana dari Majelis Taklim Darussalam.
Menurutnya, Bacaan shalawat burdah dengan melantunkan syair-syair yang berisi pujian kepada junjungan nabi, dengan maksud memohon syafaatnya.
"Mudah-mudahan dengan adanya bacaan salawat burdah, artinya segala penyakit dan bala dijauhkan dari Allah Subhanahu Wa'Taala," tuturnya.
Ustad Maulana mamaknai, melantunkan syair burdah bisa seperti pengarangnya, Imam Al-Bushiri pernah menderita penyakit. Kemudian beliau rajin membaca dan menulis syair-syair berisi pujian kepada Nabi, dengan maksud memohon syafaatnya.
"Inilah yang kami yakini, bacaan shalawat burdah dipercaya menjadi obat mujarab menghilangkan penyakit," terangnya.
Sementara tokoh masyarakat setempat, sekaligus ketua majelis taklim Darussalam, Muhammad Iqbal mengatakan, tradisi ini merupakan turun temurun komunitas muslim sejak berabad-abad silam dan masih digelar secara turun temurun.
"Namun untuk di kampung kami ini yang pertama kalinya digelar," kata Iqbal.
Selain kalangan laki-laki berkeliling kampung membaca doa dan salawat, dikatakannya lagi, kaum perempuan juga turut dilibatkan.
"Mereka bertugas menyiapkan logistik dan konsumsi peserta tolak bala," tambahnya.
Dirinya meyakini, kegiatan ini diharapkan mampu menjadi obat paten dalam menangkal segala penyakit.
Ditambahkan mereka, ditengah penerapan PPKM level 4, masyarakat setempat merasa cemas, karena tingginya angka penularan Covid-19 dikhawatirkan mengganggu psikologis dan kesehatan.
Hal itu, dikarenakan sebelumnya bahkan puskesmas karang bintang sempat ditutup lantaran tenaga kesehatan juga banyak terpapar. Sehingga dibutuhkan beragam upaya, selain tetap konsisten menjalankan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.
Ags/ may




0 Komentar