hallobanua.com, Banjarmasin - Vaksin jenis Moderna telah digunakan untuk tenaga kesehatan dan masyarakat Kota Banjarmasin sejak sepekan yang lalu.
Warga penerima vaksin asal Amerika tersebut pun diminta untuk menyiapkan obat penurun panas seperti paracetamol dan sejenisnya sebagai antisipasi efek samping dari vaksin tersebut.
Kepala Puskesmas Pekauman, Afri Amorrinto mengatakan, efek vaksin Moderna jauh lebih kuat daripada vaksin sebelumnya yakni jenis Sinovac.
Bahkan, beberapa petugas Puskesmas yang menerima vaksin merasakan langsung efek sampingnya.
"Hampir semua nakes disini merasakan efek sampingnya. Seperti pegal-pegal hingga demam," ucapnya saat ditemui di Puskesmas Pekauman belum lama tadi.
Menurutnya, efek vaksin Moderna memang sampai 90 persen. Sehingga wajar, jika efek samping yang akan diterima masyarakat akan lebih terasa.
"Kalau teorinya bisa sampai tiga hari efek sampingnya. Tapi tidak masalah bisa saja warga langsung minum obat penurun demam," pungkasnya.
Senada dengannya, Kepala Puskesmas Pelambuan, Taufik Rahman menjelaskan, pihaknya sudah menjelaskan kepada para nakes atau warga penerima vaksin moderna terkait efek samping yang bakal diterima pasca disuntik vaksin.
"Kami beri tiga tablet obat penurun panas. Obat itu kami anjurkan untuk diminum kalau diperlukan ketika efek samping vaksin moderna ini terasa," jelasnya singkat.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin, Machli Riyadi menganggap, bahwa efek samping yang dirasakan nakes dan masyarakat pasca menerima vaksin Moderna ialah hal yang wajar.
Meski begitu, menurutnya tidak semua nakes atau masyarakat yang merasakan efek samping yang sama. Karena hal itu sesuai dengan kondisi tubuh masing-masing.
"Keluhan demam itu wajar. Berarti itu menandakan respon tubuh bagus untuk vaksin. Ibaratnya dirangsang lalu terangsang," ungkapnya.
Diwartakan sebelumnya, Kota Banjarmasin telah menerima vaksin jenis Moderna sebanyak 1.180 vial untuk Nakes sebagai booster dan masyarakat umum.
rian akhmad/ may




0 Komentar