Kelompok Nelayan di Kecamatan Pulau Laut Kotabaru, Tolak Pemberian Bantuan dari Perusahaan Tambang Batu Bara

Hallobanua.co, Kotabaru - Bantuan alat tangkap ikan yang diberikan PT Sebuku Tanjung Cool, kepada kelompok nelayan, dikembalikan oleh masyarakat kepada perusahaan tambang batu bara tersebut.

Bantuan berupa alat tangkap ikan seperti jaring ditolak oleh kelompok nelayan Hidup Bersama Desa Mekarpura, Kecamatan Pulau Laut Tengah Kabupaten Kotabaru.

Perusahan PT STC yang bergerak di bidang pertambangan batubara memberikan bantuan jaring sebanyak 85 set, untuk kelompok nelayan Hidup Bersama yang memiliki anggota 45 orang, yang diserahkan pada hari, Sabtu (14/8/21) kemarin.

Dua hari setelah diserahkan perusahaan PT STC, masyarakat yang tergolong dalam kelompok nelayan Hidup Bersama bersepakat mengembalikan bantuan itu, setelah mereka kembali berunding dan melakukan pertemuan dengan pihak perusahaan di Kantor Desa Mekarpura, pada Seni (16/8/21).

Masyarakat menilai, alat tangkap ikan berupa jaring dinilai tidak bisa digunakan oleh mereka dan tidak sesuai permintaan yang diajukan pada 1 tahun silam dan kemudian dituangkan melalui proposal seperti yang diminta oleh pihak perusahaan PT STC.

Sebelum perusahaan ini memberikan bantuan alat tangkap ikan, para nelayan ini mengeluhkan berkurangnya hasil tangkapan, lantaran ditengarai terjadi pencemaran akibat batu bara di areal para nelayan mencari ikan.

Ketua Kelompok Nelayan Hidup Bersama, Mahdin, mengaku merasa dilecehkan oleh perusaahan PT STC, yang memberikan bantuan alat tangkap ikan yang kurang memadai.

"Sama saja perusahaan melecehkan para nelayan yang diberikan bantuan jaring yang harganya paling murah, dan ukuran panjangnya cuma kisaran 25 meter per anggota kelompok," ungkap Mahdin.

Ditambahkannya, alat senilai sangat tidak mendukung bagi para nelayan.

Manejemen Perusahaan PT STC, Yohanes Dallo, yang dikonfirmasi usai pertemuan dengan kelompok nelayan di Kantor Desa Mekarpura, (16/8/21), mengaku terjadi salah paham.

Menurutnya, perusahaan memberikan bantuan sesuai dengan isi proposal yang diajukan oleh masyarakat.
"Ini mis komunikasi saja dan nanti akan kami bicarakan lagi bagaimana baiknya kita akan carikan solusi," jelas Dallo. 

Sekadar diketahui, masyarakat di perairan Tanjung Serdang kerap mengeluhkan perairan yang menjadi lokasi tempat warga menangkap ikan, diduga tercemar oleh hasil tambang.

Keluhan warga pun direspon oleh pihak perusahaan dengan menyalurkan bantuan CSR. Sayangnya, bantuan tersebut tak sesuai dengan harapan warga.

Heri/ may
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya