Nasib Buruh Porter Pelabuhan di Pandemi Covid 19, Ini Curhatan Mereka

hallobanua.com, Banjarmasin -Sejak diberlakukannya PPKM Level 4 hingga berdampak terhadap menurunnya jumlah penumpang di transportasi laut, membuat pendapatan  para buruh pelabuhan menurun drastis. 

Fahrul, salah seorang porter pelabuhan di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, mengaku sejak PSBB hingga PPKM ini, pendaoatan turun drastis. 

Apalagi katanya, sejak menurunnya jumlah penumpang baik keberangkatan maupun kedatangan. 

"Sebenarnya sejak awal tahun 2020 lalu, sudah sulit, seperti PSBB dulu," terang Fahrul (40),  kepada hallobanua.com, Sabtu, (14/08/21) malam. 

Upah yang diterimnnya hanya berharap dari pemberian dari penumpang atas jasa yang dilakukannya. 

"Kami tidak memiliki gajih tetap, hanya berharap keikhlasan dari penumpang saja," tuturnya. 

Hal senada juga disampaikan, Samsul (49), salah seorang porter yang bekerja lebih dari 16 tahun  mengaku, ketika dulu sebelum pandemi Covid-19 masuk ke Banjarmasin, mereka bisa dapat berpenghasilan hingga Rp 100 ribu perhari. 

Apalagi saat musim mudik Idul Fitri tiba, bisa menghasilkan lebih daripada itu. Namun sekarang, untuk mendapatkan setengahnya pun dirasa cukup sulit. 

"Sekarang cuma bisa Rp 10 ribu sampai Rp 20 ribu saja. Itupun kalau banyak barangnya, bisa saja Rp 50 ribu. Tergantung pembicaraan," tuturnya. 

Bahkan, jika dirasa cukup apes, ia bersama puluhan porter lainnya, ada yang tidak mendapatkan sepeser pun rupiah. 

Selain itu, Hadi (31), salah satu porter yang juga merupakan warga dekat Pelabuhan Trisakti mengaku, telah menggeluti pekerjaan tersebut selama 10 tahun lebih. 

Ia menyayangkan jika kadang ada juga pembatasan penumpang dari pihak pelayaran. Hal itu menurutnya tentunya berpengaruh dengan pendapatan mereka sebagai porter. 

Sebelumnya ujarnya, pengelolaan pekerja pengangkut barang penumpang ini, sempat  dikelola pihak Pelindo III. Dan saat ini tidak lagi, karena dialihkan ke Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM). 

Ditanya kenapa memilih bertahan dengan pekerjaannya?  Kata Hadi karena kondisi saat ini tidak ada tempat bekrja dan juga rumah yang dekat dengan tempat bekerjanya  

"10 tahun bertahan dengan pekerjaan ini, karena rumah dekat disini. Lagian saat ini susah mencari pekerjaan,"pungkasnya. 

Hadi pun bersama 40 rekan kerjanya sebagai porter di Pelabuhan Trisakti berharap, adanya bantuan baik itu dari pemerintah maupun pihak terkait sekitar Pelabuhan. 

"Harapannya, bantuan ada dari pemerintah. Karena selama ini tidak pernah dapat bantuan sama sekali. Bahkan disinipun tidak dapat bantuan. Istilahnya anak yatim lah kami disini," tutupnya. 

rian akhmad/may

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya