hallobanua.com, Banjarmasin – Pasca berhasil dievakuasi ole Tim Animal Rescue BPBD Kota Banjarmasin, seekor Bekantan yang “nyasar” masuk ke dalam sebuh mesjid di Desa Sungai Bakung, Kab. Banjar, langsung akan dilepasliarkan ke habitatnya oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Selatan.
Sebelumnya, pasca dievakuasi oleh Tim Animal Rescue BPBD Kota Banjarmasin, tim BKSDA Kalsel, datang ke markas BPBD Kota Banjarmasin, Kamis (5/8/21).
Kedatangan BKSDA Kalsel tersebut, untuk membawa dan kembali mengeavakuasi bekantan untuk dilepasliarkan.
Staf Bagian Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH) BKSDA Kalimantan Selatan, Jarot Jaka Mulyono mengatakan, rencananya Bekantan ini akan langsung dilepasliarkan ke kawasan konservasi taman wisata alam Pulau Bakut, Kab. Barito Kuala.
"Karena ini satwa liar jadi sesegeranya harus di kembalikan ke alam liar. Kalau kelamaan bisa stres bahkan mati," katanya kepada hallobanua.com.
Ia mengatakan, primata asli Kalimantan tersebut diperkirakan berusia 5 tahun.
Selain itu, untuk di wilayah Batola sendiri terdapat tiga lokasi yang dijadikan tempat konservasi Bekantan, yakni Pulau Bakut, Pulau Kembang dan Pulau Kaget.
"Diluar ada juga, seperti di Hulu Sungai baik di bagian kanan dan kiri sungai daerah. Jadi sejatinya ini sudah menjadi tanggung jawab kita semua menjaganya dan melestarikannya,” timpalnya.
Ditanya apa penyebab, hewan tersebut masuk ke pemukiman warga? Menurutnya, karena ketersediaan makanan yang berkurang, serta terpisah dengan kelompok.
"Mayoritas jantan sudah berusia tua. Karena hidupnya ini berkelompok. Jadi misalnya sudah terlalu tua dia akan keluar karena digantikan oleh yang lebih muda," tutupnya.
Sementara itu, Medik Veteriner dari DKP3 Banjarmasin, Annang Dwijatmiko mengatakan, bahwa kondisi Bekantan sudah siap untuk dilepasliarkan. Meskipun sebelumnya Bekantan sempat mengalami stres dan kelelehan.
"Sehabis di evakuasi kita periksa kesehatannya dan diberikan vitaman. Sekarang kondisinya sudah normal kembali," ujarnya singkat.
rian akhmad/ may
0 Komentar