hallobanua.com, Banjarmasin - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin, tegaskan tidak ada honor untuk Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 di Banjarmasin.
Hal itu disampaikan Machli lantara santer pemberitaan salah satu pejabat daerah mendapat honor sebagai Satgas Penanganan Covid-19.
Termasuk dalam pemulasaran sampai ke pemakaman jenazah pasien Covid-19.
"Di Banjarmasin tidak pernah ada kebijakan pemberian honor bagi Satgas maupun petugas di lapangan," tegasnya, saat ditemui awak media di Kantor Dinkes setempat.
Menurutnya, hal itu sudah menjadi tugas pokok dan fungsi (tupoksi) kewajiban pemerintah daerah dalam menangani pandemi Covid-19 di suatu daerah.
"Saya kira itu sudah menjadi tupoksi sebagai pejabat daerah. Saya saja tidak ada dapat honor sebagai jubir Satgas," terangnya.
Selain tidak adanya honor bagi Satgas, ia juga menegaskan bahwa Pemko Banjarmasin tidak pernah menganggarkan honor kematian seperti yang terjadi di Kabupaten Jember.
"Saya kira yang terjadi di Kabupaten Jember itu keliru," ujarnya singkat.
Disinggung berapa anggaran yang diperlukan untuk penanganan jenazah Covid-19 ini? Machli menyebut bahwa hal tersebut bukan ranah Dinkes untuk menjalankannya
"Misalkan ada itu pun bukan di bawah Dinkes penanganan anggarannya," imbuhnya.
Meski begitu, Jubir Satgas Covid-19 itu menyesalkan lantaran tak adanya honor bagi petugas pemakaman pasien Covid-19.
Yakni untuk petugas pemakaman di Tempat Pemakaman Umum (TPU) milik Pemko Banjarmasin di Km 21, Liang Anggang, Kota Banjarmasin.
"Ini yang kita sesalkan, seharusnya ada buat petugas baik itu penggali kubur. Selama ini hanya kita beri asupan vitamin saja," klaimnya.
Kebijakan tersebut ujarnya karena saat ini jenazah Covid-19 boleh dikebumikan di alkah pribadi atau keluarga.
"Memang di awal pandemi, pemakaman pasien Covid-19 dipusatkan di TPU milik Pemko, tapi kan sekarang masyarakat boleh mengubur di mana saja tergantung kemauan pihak keluarga," tutupnya.
rian akhmad/ may
0 Komentar