hallobanua.com, Banjarmasin – Menyambut 10 Muharam, puluhan ibu-ibu warga di l. Sutoyo S Gang Arrahman I dan II RT 19 RW 01 Kelurahan Pelambuan Kecamatan Banjarmasin Barat dengan semangat dan gembira bergotong royong membuat dan memasak Bubur Asyura, Kamis (19/9/21) pagi.
Membuat dan memasak bubur asyura sudah merupakan tradisi di 10 Muharam yang dilakukan hampir diseluruh wilayah Kalimantan Selatan terutama kota Banjarmasin.
"Kami memasak bubur asyura secara gotong royong sekaligus ajang silaturahmi saling bertukar pendapat untuk menambah wawasan dan juga mempererat kebersamaan di antara kami" kata Ibu Tina selaku panitia yang juga merupakan isteri dari Ketua RT 19 RW 01 Pelambuan.
Sehari sebelumnya, timpal isteri Ketua, pihaknya sudah melakukan berbagai persiapan, seperti menyediakan bahan bahan dan membuat bumbu untuk memasak bubur Asyura.
“Cukup banyak bahan campurannya mulai dari beras, daging, ayam, telur, mi, sayuran dan kacang kacangan,” terangnya.
Ditambahkannya, semua bahan-bahan ini berasal dari swadaya dan sumbangan sukarela warga.
Ibu yang ramah dan biasa dipanggil Ibu RT ini mengatakan, bubur dibagikan ke rumah rumah warga, selain itu ada juga warga yang datang mengambil sendiri sambil membawa piring maupun rantang, dengan tetap menerapkan prokes.
"Dengan kebersamaan dan semangat gotong royong seperti ini, akan sangat membantu dalam menghadapi pandemi yang sedang terjadi saat ini. Semoga kita semua diberi kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi semua ini" harapnya disambut dengan ucapan kata "aamiin" dari ibu-ibu lainnya.
Seperti diketahui, mendengar kata "asyura" bagi masyarakat Kalimantan Selatan, khususnya Banjarmasin identik dengan pembuatan bubur.
Hari Asyura merupakan hari ke 10 pada bulan Muharam yang merupakan bulan pertama tahun Islam.
Masyarakat Banjar biasanya merayakannya dengan membuat makanan spesial yaitu Bubur Asyura.
Bubur asyura sangat unik karena dibuat dari campuran 41 jenis bahan. Jumlah 41 bahan ini harus dicukupi karena sudah menjadi tradisi.
Tidak ada resep pasti membuat bubur ini dan tradisi memasak bubur asyura selalu dilakukan bersama sama.
Di Banjarmasin biasanya dikerjakan oleh ibu-ibu yang berkumpul di suatu tempat yang sudah disepakati untuk memasak bubur tersebut, kemudian dibagikan pada warga sekitar.
Tim Liputan/ may



0 Komentar