Edy Wibowo, Kabid Anggaran Bakeuda Kota Banjarmasin
hallobanua.com, Banjarmasin - Serapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemko Banjarmasin, sampai dengan bulan Juli, baru menyentuh angka 39,78 persen dari atau sekitar Rp705 Miliar lebih.
Kabid Anggaran Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Banjarmasin, Edy Wibowo, mengungkapkan, total anggaran APBD Kota Seribu Sungai tahun 2021 ini sekitar Rp1,7 Triliun lebih.
Tentunya hal itu dinilai masih rendah, mengingat sudah memasuki pertengahan tahun.
"Memang kalau secara kalkulasinya masih jauh. Harusnya paling tidak 50 atau 60 persen. Sementara ini sudah enam bulan masih dibawah 50 persen," ucapnya di Balai Kota Banjarmasin.
Meski begitu, Ia merincikan, ada beberapa SKPD yang realisasi anggarannya rendah, yaitu Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) yang baru terealisasi sekitar Rp60 Miliar lebih, atau 28,52 persen. Dari total anggaran sebesar Rp212 Miliar rupiah.
Selanjutnya, ada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) yang baru terealisasi Rp7,6 Miliar lebih, atau sebesar 27,62 persen. Dari total anggaran sekitar Rp27,8 Miliar lebih.
"Pihkanya mungkin sudah melaksanakan pekerjaan fisik tapi kendalanya tinggal proses pembayaran. Kemudian seperti Perkim ada pembebasan lahan yang tidak bisa dibayarkan dan menunggu perubahan karena salah menempatkan kode rekening. Kita tunggu sampai Agustus atau September nanti," tuturnya.
Selain itu, adapun SKPD yang paling tinggi serapan anggarannya sementara ini ialah Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora). Yakni dari anggaran sebesar Rp21,8 Miliar, sudah terealisasi sekitar Rp12 Miliar lebih atau 55,04 persen.
"Kalau di Dispora ini banyak terkait bantuan dana hibah. Seperti hibah KONI, FORMI termasuk juga Pramuka," tambahnya.
Selanjutnya, Dinas Perhubungan (Dishub) yang sudah terealisasi sekitar Rp26,3 Miliar lebih atau 54,10 persen. Dari total anggaran sebesar Rp48 Miliar lebih.
Dilanjutkan yang ketiga yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), yang sudah terealisasi Rp1 Miliar lebih atau 50,87 persen. Dari total anggaran sekitar Rp2,3 Miliar lebih.
"Rp1,7 Triliun itu belanja. terdiri dari APBD Murni dan Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik dan non fisik. Jadi nilai ini akumulatif seluruhnya. Secara keseluruhan memang paling besar dari APBD, sedangkan dari DAK sekitar Rp200 Miliar," tuntasnya.
Melihat kondisi itu, Edy pun mengaku khawatir akan adanya Silpa (Sisa Lebih Perhitungan Anggaran) tahun ini akan berpotensi cukup besar.
Terlebih jika berkaca dengan tahun lalu, Silpa di Pemko Banjarmasin mencapai sekitar Rp251 Miliar.
"Kita tunggu diperubahan. Karena ada pengurangan dan penyesuaian. Kita tentu tidak berharap juga Silpa tahun ini besar. Tapi kalau melihat dari pengalaman tahun lalu, potensi SILPA kembali besar itu ada," pungkas Edy.
rian akhmad/ may




0 Komentar