hallobanua.com, Banjarmasin – Perubahan warna air di Sungai Martapura, kembali terjadi, dari berwarna coklat keruh, Selasa sore (3/8/210) kini berubah menjadi warna kehijau-hijauan tosca. Tidak banyak orang yang menyadari dengan perubahan air sungai tersebut
Lantas, apa yang terjadi dengan perubahan warna air sungai tersebut?
Kabid Pengawasan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarmasin, Wahyu Hardi Cahyono menerangkan, fenomena tersebut terjadi karena kadar Dissolved oxygen (DO) atau oksigen di sungai terlarut sedang rendah.
Hal itu membuat tumbuhan seperti alga, lumut dan lain sebagainya menjadi subur. Jadilah permukaan air sungai akan berwarna hijau.
"Biasanya ini kalau berubah warna itu kadar oksigennya sedang rendah. Pengaruh cuaca yang panas lalu tiba-tiba hujan juga mempengaruhi tanaman-tanaman air tumbuh subur," ujarnya, Selasa (03/08/21) sore.
Kondisi tersebut, sambungnya tidak berpengaruh terhadap kualitas air.
Menurutnya, air sungai martapura masih tetap bisa diolah menjadi air baku bagi PDAM Bandarmasih untuk memproduksi air bersih.
"Tidak terjadi pencemaran. Hanya saja mungkin perlu ditambah lagi larutan pembersih airnya," katanya.
Meski begitu, perubahan warna ini akan mempengaruhi keberlangsungan hidup biota air di dalamnya. Hal itu terjadi lantaran, kadar oksigen di bawah sungai tadi yang sedang rendah.
"Ini akan berpengaruh dengan biota sungai. Maka dari itu, kita akan turun ke lapangan untuk mengukur langsung kadar air sungai," pungkasnya.
Dari pantauan, terlihat air sungai Martapura di sekitaran siring Jl. Jenderal Sudirman berwarna hijau terang.
Hal tersebut sempat menjadi daya tarik warga sekitar untuk menikmati fenomena perubahan air sungai.
rian akhmad/ may
0 Komentar