hallobanua.com, Banjarmasin - Yulida Febriani (26), warga Jalan Kelayan A II, Gang Sri Rejeki RT 17, RW 02, Kelurahan Murung Raya, Kecamatan Banjarmasin Selatan, sudah hampir 26 tahun menderita kanker kista ovarium.
Kini, kondisi Yulida cukup memprihatinkan. Perutnya terlihat terus membesar, hingga menimbulkan sakit yang amat perih. Ia pun hanya bisa berbaring lemas, di tempat tidurnya, sejak didiagnosa menderita kanker Rahim Pecah yang menimbulkan cairan di paru.
Suami Yulida, Muhammad Asy'Ari (27)
mengatakan, pada awalnya istrinya mengeluhkan kesulitan buang air kecil hingga 3 bulan lamanya sehingga perutnya membengkak.
"Istri saya tidak bercerita sebelumnya sudah 3 bulan kesulitan buang air kecil. Melihat perutnya bengkak, saya langsung bawa ke Rumah Sakit Ulin Banjarmasin," ujarnya saat ditemui awak media, Senin (30/8/21).
Setelah dilakukan pemeriksaan, seperti rontgen, Yulira didiagnosa mengidap tumor.
"Sampai di rumah sakit, dilakukan penyedotan cairannya, cairan itu disebut asites," tuturnya.
Selain itu, Istrinya sudah berkali-kali menjalani rangkaian pengobatan. Mulai dari pengobatan medis maupun pengobatan alternatif.
Namun, satu-satunya jalan pengobatan kanker Kista Ovarium yang menyerangnya hinggamenimbulkan Efusi (cairan) pleura di Paru, yakni dengan jalan operasi.
Setelah menjalankan kemoterapi sebanyak 3 kali untuk memecah tumor itu, Namun operasi pengangkatan tumor belum juga dilakukan.
"Pelayanan bedahnya tutup karena banyak yang kena covid. Sampai saat ini saya bingung, bagaimana agar istri saya cepat dioperasi," tuturnya.
ia mengaku tidak kuasa, ketika mendengar istrinya mengeluhkan sakit seakan ditusuk dibagian perut setiap saat yang membuatnya berlinang air mata.
"Sering mengeluh sakit di bagian perut terasa ditusuk," ujarnya.
Yang membuat keadaan parah saat ini, ujarnya yakni diistirahatkan dari pekerjaan karena pengurangan karyawan akibat pandemi Covid-19.
Ia awalnya bekerja sebagai karyawan di toko sepatu. Sehingga untuk biaya pengobatan pun membuatnya bingung
"Sampai saat ini belum ada bantuan yang datang langsung ke rumahnya, terkecuali dari Kitabisa.com yang membuka donasi untuk tambahan biaya pengobatan istrinya," imbuhnya.
Oleh karenanya pihak keluarga berharap ada pihak yang bisa membantu Yulida Febriani berjuang mengobati penyakitnya.
Terlebih Yulida pun kini semakin termotivasi untuk sembuh dan segera ingin bermain bersama anaknya.
"Saya harap ada yang bisa membantu datang ke rumah maupun menghubungi ke nomor saya +62 878-6047-7194," harapnya.
Melihat kondisinya saat ini cukup mengkhawatirkan karena Yulida sudah kehilangan tenaganya untuk bisa bergerak.
Sementara perutnya terus membengkak akibat penumpukan cairan serta kanker yang pecah.
rian akhmad/ may



0 Komentar