hallobanua.com, Banjarmasin - Ternyata, masih banyak masyarakat Kota Banjarmasin yang membuang sampah limbah masker dibuang bercampur dengam sampah rumah tangga.
Kondisi ini dinilai cukup berbahaya, mengingat masker termasuk jenis sampah medis kategori Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
Pasalnya, tak sedikit sampah masker juga berasal dari warga yang melakukan Isolasi Mandiri (Isoman).
Dari pantauan hallobanua.com, di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Basirih, Kamis (02/09) siang tadi.
Ditemukan banyak sampah masker yang sudah tercampur dengan sampah rumah tangga lainnya.
Hal itu tentunya dirasa cukup mengkhawatirkan bagi pemulung yang bekerja mengais sampah disana.
"Kita juga khawatir kalau kena penyakit. Jadi kalau ketemu masker biasa saya pindahkan. Karena yang kita ambil cuma sampah seperti botol-botol plastik," ucap salah seorang pemulung bernama Aluh.
Wanita berusia 53 tahun itu juga menyayangkan kesadaran sebagian masyarakat, tidak memilah sampah dari rumah, sebelum dibuang ke TPS.
Sehingga setibanya di TPA, masker-masker itu pun menjadi satu dengan sampah lainnya.
Sementara itu, Koordinator Lapangan di TPA Basirih, Rustam juga mengaku khawatir akan hal tersebut.
Menurutnya, bisa saja sampah masker bekas itu berasal dari orang yang terpapar Covid-19. Sehingga tak menutup kemungkinan mereka pun juga ikut rentan terpapar.
"Kami juga khawatir, karena masker-masker bekas ini terkumpul di tempat kita (TPA)," ujarnya.
Rustam pun berpesan kepada masyarakat agar bisa memisahkan terlebih dahulu antara limbah medis dengan sampah rumah tangga sebelum dibuang ke TPS.
"Kita sangat berharap agar kedua jenis sampah ini jangan bercampur. Terserah masker-masker bekas itu mau dikubur atau dibakar. Asal jangan digabung," harapnya.
rian akhmad/ may



0 Komentar