hallobanua.com, Banjarmasin - Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Kalimantan Selatan (Kalsel) bersama Alfi Logistik, meminta truk pengangangkut logistik dapat melalui Jembatan Sungai Alalak 1.
Pasalnya saat ini, kendaraan seperti bus, truk dan kendaraan roda 6 atau lebih, tidak diperbolehkan melaluli Jembatan Alalak 1.
Ketua Aptrindo, Ali Musa Siregar sangat menyayangkan akan adanya pelarangan truk untuk melintasi jembatan tersebut.
Pasalnya, saat ini menurutnya jembatan penghubung Kota Banjarmasin dan Kabupaten Batola tersebut sering dilalui truk-truk yang mengangkut logistik ke Kalimantan Tengah (Kalteng).
Pihaknya pun menginginkan agar jembatan tersebut dapat segera dibuka, khususnya untuk angkutan logistik.
"Kita ingin jembatan ini segera bisa digunakan, khususnya logistik. Begitu juga barangkali keperluan yang diingikan warga Kalsel," ungkapnya, Rabu, (29/09/21).
Menurutnya, pembangunan jembatan yang memakan anggaran Rp 278 miliar itu, seyogyanya digunakan untuk masyarakat Kalsel. Tentunya untuk menghubungkan dari 1kota ke kota lain.
Selain itu, dengan adanya jembatan tersebut tentunya untuk meningkatkan ekonomi di Kalsel maupun provinsi tetangga.
"Jadi jembatan ini jangan jadi slogan saja, tapi tidak bisa digunakan. Karena kita warga Kalsel makanya harus bisa menggunakan ini. Jadi mohon lah agar kiranya kita bisa menggunakan jembatan ini," pintanya.
Selama pembangunan jembatan, ujar Ali Musa, truk-truk Aptrindo hanya melalui Jl. Lingkar Utara atau Jl. Gubernur Syarkawi. Hal itu tentunya membuat pengeluaran bertambah.
"Karena lebih jauh lewat sana, cost pun bertambah besar. Biasanya sampai Kalteng 1 sampai 2 hari, ini bisa jadi 4 baru sampai," terangnya.
Ia pun berharap agar pemerintah dapat cepat membuka jembatan serta mengizinkan angkutan truk logistik melintas di jembatan Cable Stayed pertama di Indonesia itu.
"Kita berharap sesegera mungkin dibuka, karena logistik tidak bisa tertahan," pungkasnya.
rian akhmad/ may
0 Komentar