hallobanua.com, Banjarmasin – Sebaga upaya untuk mengenalkan kembali para sosok Urang Banjar, Program Studi Pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) bekejasama sama dengan Prodi Pendidikan Sejarah ULM menggelar kegiatan “Bincang-bincang History”, bertemakan “Lintasan Historis Urang Banjar”.
Acara yang dilaksanakan secara offline dan online ini dalam rangka memperingati Hari Pahlawan.
Dalam kegiatan ini dibahas secara dalam terkait sosok Kesultana Banjar hingga tokoh-tokoh/Pahlawan Urang Banjar yang mempunya kontribusi dalam membangun banua, seperti pendiri kesultanan Banjar yaitu Sultan Suriansyah, dan para pahlawan Nasional Kalimantan Selatan, seperti Pangeran Antasari, Brigjen Hasan Basry dan Ir. Pangeran M.Noor.
Selain itu, selain sosok Pahlawan yang berjasa dalam membangun Banua ada juga tokoh ulama Banjar seperti Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari yang dikenal dengan Datu Kelampayan, KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani dikenal sebagai Guru Sekumpul,, dan KH. Idham Chalid seorang ulama sekaligus pejabat wakil perdana menteri.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan maksud untuk mengenalkan kembali para sosok Urang Bamjar yang sangat inspiratif, serta untuk menguatkan kesadaran berbangsa dan bernegara bagi generasi muda.
Penggagas acara, Prof. Dr. Ersis Warmasnyah Abbbas, M.Pd selaku Koordinator Program Studi Pendidikan IPS mengutarakan bahwa sebenarnya dalam dunia pendidikan pihaknya kerap melakukan penelitian dan pengabdian dalam mengembangkan keilmuan dalam bidang sejarah.
“Dalam sejarah banjar banyak terdapat nilai-nilai lokal yang khas untuk anak didik kita dan untuk generasi muda, jadi pada intinya bahwa kita menyampaikan nilai-nilai yang bermanfaat dengan cara berbincang-bincang, meneliti dan bekerjasama dengan guru-guru,” ungkap Ersis.
Sementara, Rezky Noor Handy M.Pd Selaku Ketua Pelaksana kegiatan Bincang-bincang menyampaikan bahwa antusias peserta luar biasa dan mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan panitia.
“Karena sangat jarang sekali sekarang ini membahas mengenai tokoh-tokoh dari masyarakat banjar, apalagi dari Banjar sudah ada lima tokoh pahlawan nasional dengan hal ini menguatkan kembali serta mengenalkan tokoh-tokoh pada masyarakat banjar,” ujar Rezky.
Dalam kegiatan ini diikuti ratusan peserta dengan dilaksanakan secara daring.
Tim Liputan/ may



0 Komentar