hallobanua.com, Banjarmasin - Direktorat Jenderal (Dirjen) Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, mengekspose hasil kajian pengamanan lingkungan hidup berbasis Ekoregion di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Jumat (12/11/2021) di Mahligai Pancasila Banjarmasin.
Kajian solusi atas kejadian banjir yang menimpa Kalsel awal tahun 2021 yang menimbulkan kerugian cukup besar.
Dalam kajian ini dijelaskan berbagai rencana aksi pengamanan lingkungan hidup berbasis ekoregion guna mengurangi dampak kerusakan banjir serta memberikan strategi pengamanan lingkungan hidup di Kalsel.
Adapun strategi khusus yang akan dilakukan, menargetkan pada pengurangan luas genangan, lama genangan, kerugian ekonomi, dan menghilangkan kerugian nyawa (zero vicim).
Kemudian mengamati hasil pemodelan banjir di DAS Barito yang terlah dilakukan berdasarkan Citra Sentinel, telah dapat dipetakan beberapa skenario dengan tingkat reduksi yang berbeda sesuai dengan intervensi yang dilakukan.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Roy Rizali Anwar mengatakan kajian ini penting karena rencana aksi yang termuat di dalamnya akan menjadi rekomendasi terhadap kebijakan daerah terkait pengamanan lingkungan hidup khususnya penanggulangan bencana banjir yang nantinya akan diintegrasikan pada rencana pola ruang, RTRW dan KLHS RPJMD Kalsel.
Melalui tahapan selanjutnya yang tidak kalah penting yakni pengakuan dari kementerian/lembaga lain terhadap kajian ini.
“Saya harap kajian ini betul betul mengurai permasalahan mendasar dari sebab terjadinya banjir di awal 2021 lalu,” ujar Roy.
Saat ini kata Roy Pemprov melakukan berbagai upaya percepatan pemulihan lingkungan melalui beberapa kegiatan yang melibatkan berbaga sektor atau SKPD terkait.
Upaya dimaksud yakni penataan kembali fokus pemulihan kerusakan lingkungan, penetapan prioritas lokasi pemulihan kerusakan lingkungan, pemulihan secara vegetatif, pemulihan secara sipil teknis, dan pendekatn sosial, serta pendekatan umum.
Sementara, Sekretaris Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian LHK RI, Dr Hanif Faisol Nurafiq Shut MP mengatakan, tindak lanjut dari kegiatan, KHLK berharap ada langkah-langkah antisius, karena kajian sudah dilakukan dengan tiga skala dan rencana aksinya.
“Pemerintah Pusat mengharapkan langkah-langkah antisius pemerintah provinsi dan kabupaten,” ujarnya.
kondisi Kalsel kata Hanif sangat rawan terhadap banjir maka perlu upaya-upaya nyata yang dibangun bersama-sama dan tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, yakni menyeluruh melibatkan banyak pihak.
Materi kajian dipaparkan Direktur PDLKWS KLHK, Erik Teguh Primianto PhD dan ekspose diikuti pimpinan SKPD terkait dari 13 kabupaten/kota se Kalsel, dan jajaran Pemprov Kalsel, antara lain, Kepala Bappeda Provinsi Kalsel, Nurul Fajar Desira, Kepala Dinas ESDM Kalsel, Isharwanto, Kepala Dinas LH Kalsel, Hanifah Dwi Nirwana, dan pejabat lainnya.
Dky/ may



0 Komentar