hallobanua.com, Banjarmasin – Intensitas curah hujan tinggi mengakibatkan beberapa wilayah, seperti di Kabupaten Balangan, Hulu Sungai Tengah dan sebagian di HSS serta Tabalong, dan Kabupaten Banjar, terendam banjir.
Mengantisipasi kejadian serupa di awal tahun tadi, BPBD Kota Banjarmasin mulai menyiagakan waspada terhadap banjir, salah satunya dengan mendirikan posko bencana.
"Tadi malam kami dapat laporan ada dua desa di Pengaron Kabupaten Banjar yang sudah terendam banjir," ungkap Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin, Fahruraji saat ditemui awak media di Balai Kota, Senin (28/11/21) siang.
Menurutnya, di wilayah tetangga terutama Kabupaten Banjar dan Kabupaten Tanah Laut sangat berpengaruh terhadap nasib Kota Banjarmasin jika terjadi banjir.
"Kita bisa lihat sendiri dampaknya. Seperti banjir di kawasan Banjarmasin Timur yang berbatasan dengan Kabupaten Banjar dan Banjarmasin Selatan yang langsung berbatasan dengan Tanah Laut," paparnya.
Oleh karena itu, pihaknya pun memutuskan untuk mengaktifkan posko induk di Markas BPBD Banjarmasin.
"Tadi malam kita dirikan tenda yang jadi Posko Induk BPBD untuk memudahkan komunikasi dan pengawasan kebencanaan yang bersiaga 24 jam," imbuhnya.
Selain itu pendirian posko tersebut merupakan sebagai langkah awal dalam upaya penanggulangan banjir.
"Kalau situasinya memang bertambah parah (peningkatan status kebencanaan) maka tidak menutup kemungkinan posko ini akan kita dirikan di setiap kecamatan sebagai langkah antisipasi. Tentunya dengan melibatkan beberapa pihak," ujarnya.
Namun ia mengungkapan, berdasarkan pengamatan pihaknya, permukaan air Sungai Martapura saat ini masih dalam kondisi normal alias belum terlihat adanya tambahan debit air akibat kiriman dari wilayah atas.
"Ketinggian Sungai Martapura masih aman-aman saja. Tidak memperlihatkan tanda-tanda yang mengkhawatirkan," klaimmya.
Meski begitu, hal tersebut tidak membuat pihaknya melonggarkan pengawasan terhadap ketinggian air agar bisa mendeteksi sedini mungkin atas resiko terjadinya banjir di Kota Seribu Sungai ini.
Dari data yang terima dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), cuaca buruk yang terjadi saat ini diprediksi bertahan hingga pergantian tahun nanti.
Penulis : rian akhmad/ may
0 Komentar