hallobanua.com, Banjarmasin - Aksi masa ratusan sopir truk yang tergabung di Aspirasi Kumpulan Sopir Indonesia (AKSI) akhirnya membubarkan diri pasca mediasi.
Aksi demo sopir truk dan angkutan barang akhirnya bubar setelah adanya mediasi dilakukan Kapolresta Banjarmasin bersama perwakilan sopir, bersama Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), PT Pelindo III Banjarmasin dan Pertamina di Kantor Pelindo Banjarmasin, Senin (01/11/21).
Kepada hallobanua.com, Ketua AKSI, Wahyudianto mengatakan beberapa tuntutan tersebut telah disampaikan kepada pihak terkait.
"Dan Alhamdulillah walaupun panjang lebar penjelasan, intinya dari Disperindag tadi bahwa semua tuntutan bisa dipenuhi," katanya usai aksi, Senin, (01/10/21).
Ia mengaku, pihaknya akan terus mengawal keberlangsungan tuntutan mereka, agar secepatnya dapat direalisasikan oleh pemerintah.
"Kita akan terus kawal, supaya tuntutan kita tetealisasi, minimal 85 persen tuntutan lah," imbuhnya.
Selama ini kata Wahyu, para sopir truk di Kalsel merasa kesulitan dan kurang aman dengan adanya kelangkaan serta pelangsiran BBM.
"Selama ini kami ada rasa takut saat ngantri solar. Bukanya apa-apa, males dengan adanya keributan dengan pelangsir. Kita tidak mau hal-hal seperti itu terjadi," terangnya.
Selain itu, terkait dengan SPBU khusus untuk angkutan truk besar ia mengaku pihak terkait telah menyetujui permintaan tersebut.
"Disperindag sendiri tadi menyampaikan sangat setuju, karena itu akan memperlancar distribusi logistik ke daerah," tandasnya.
"Kami hanya ingin tuntutan kami bisa dijalankan, jangan cuma janji-janji saja. Beberapa kali mediasi di DPRD beberapa hari tertib, nanti kembali lagi seperi itu. Kami tidak ingin hal seperti itu kembali terjadi," harapnya.
Dalam aksinya, masaa menuntut penambahan kuota jenis Solar dan Bio Solar, meniadakan pelangsiran, meminta SPBU khusus truk PS dan Pickup dan meminta SPBU khusus mobil besar dan angkutan barang.
rian akhmad/ may
0 Komentar