Pembangunan Pasar Induk, Dewan Ingin Pemko Lakukan Lobi

Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Banjarmasin, Faisal Hariyad

hallobanua.com, Banjarmasin – Kota Banjarmasin telah lama mengharapkan adanya pasar induk yang dibangun dengan bantuan dana dari pemerintah pusat. 

Sayangnya, rencana tersebut belum terealisasi karena hingga kini usulan bantuan belum mendapatkan respon dari pemerintah pusat. Padahal pemko sudah menyiapkan lahan di Banjarmasin Selatan seluas 4 hektaran. 

Menyikapi ini, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Banjarmasin, Faisal Hariyadi  berharap,  agar pihak Pemko terus melakukan loby  kepada pemerintah pusat yakni  Kementerian Perdagangan. 

"Permintaan ini sesuai permintaan Presiden Joko Widodo,  idealnya seluruh Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia memiliki Pasar Induk, dan hingga kini Banjarmasin belum memiliki pasar induk, "katanya. 

Dia mengatakan  rencana pembangunann Pasar Induk sudah cukup lama yakni sejak kepemimpinan Wali Kota H.Muhidin. Bahkan, anggaran untuk penyediaan  lahan  untuk merealisasikan pembangunan Pasar Induk  tersebut  pernah diusulkan oleh pihak Pemko Banjarmasin dalam APBD Perubahan pada tahun 2013.

Ia juga mengungkapkan, rencananya  lahan yang akan dibebaskan dan dianggap paling tepat untuk membangun Pasar Induk salah satunya berada  di kawasan Jalan Lingkar Selatan Basirih, Kecamatan Banjarmasin Selatan.

Dipilihnya lokasi di Lingkar Selatan Basirih, karena disamping lahannya masih cukup tersedia, kawasan itu  juga berdekatan dengan pelabuhan Trisakti yang memudahkan seluruh hasil-hasil pertanian yang didatangkan khususnya dari pulau Jawa bisa langsung dibawa ke Pasar Induk, tanpa lagi memasuki jalan dalam kota.

"Rencana ini sekaligus untuk mengatasi kemacetan  jalan dalam kota yang kini dirasakan sudah sangat padat. Salah satunya akibat truk berukuran  besar maupun kontainer yang membawa muatan berbagai barang dan bahan-bahan pokok lainnya, termasuk hasil pertanian yang didatangkan dari luar daerah,’’ jelas Faisal Hariyadi.

Sementara,  anggaran pembangunan Pasar Induk  diharapkan bersumber dari bantuan pemerintah pusat. Sedangkan Pemko Banjarmasin hanya mempersiapkan anggaran untuk pembebasan lahan.

Ia menilai, adanya Pasar Induk  sangat penting  dalam kerangka  untuk memberikan kenyamanan bagi pedagang berbagai komoditas berbagai hasil pertanian dalam bertransaksi.

Pasar Induk adalah merupakan pusat grosir penyediaan kebutuhan pertanian. Dari pasar itulah nantinya  pedagang kecil  melakukan transaksi untuk selanjutnya berbagai hasil pertanian itu kemudian distribusikan atau dijual kembali ke seluruh pasar yang tersebar di Banjarmasin, maupun  di daerah lain dalam wilayah Kalsel .   

"Seperti halnya Pasar Induk Kramat Jati di DKI Jakarta yang secara khusus sebagai pusat grosir komoditas  memperdagangkan hasil pertanian ,"kata Faisal Hariyadi. 

Sementara, Kepala Disperindag Kota Banjarmasin Ichrom Muftezar mengungkapkan bahwa pihaknya pun telah berulang kali melakukan lobi dan pendekatan dengan Kementrian perdagangan. 

"Tahun 2020  kami usulkan kemudian pada 2021 ini juga diusulkan namun belum ada respon dari pusat, "ujarnya. 

Diakuinya bahwa usulan pasar induk tersebut tidak hanya kota Banjarmasin. Namun, daerah lain di Kalimantan Selatan juga ikut mengusulkan. 

"Tapi kami menunggu informasi juga, apakah kota Banjarmasin atau diletakkan di kabupaten, "tuturnya. 

Dya/ may

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya